Polemik Pesantren Al-Zaytun, Wapres Ma'ruf Amin Turun Tangan: Saya Minta Ditindaklanjuti

- 20 Juni 2023, 21:15 WIB
Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma'ruf Amin
Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma'ruf Amin /ANTARA/HO-Setwapres/

MAPAY BANDUNG - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mengatakan, pemerintah akan mengambil langkah terkait polemik kegiatan di Pesantren Al-Zaytun, Indramayu, Jawa Barat.

Menurut Wapres Ma'ruf Amin, jika Pesantren Al-Zaytun terindikasi penyimpangan, maka pihaknya akan menindaklanjuti lebih lanjut.

“Saya kira nanti kalau sudah ada pandangan-pandangan dari NU Jabar, dari Persis (Persatuan Islam), kemudian dari MUI," kata Wapres Ma'ruf Amin.

"Nanti saya minta untuk dikoordinasikan di tingkat Menkopolhukam untuk membahas langkah apa yang harus kita (pemerintah) ambil,” katanya.

Baca Juga: Pro Kontra Ponpes Al-Zaytun di Indramayu Terus Terjadi, Ridwan Kamil Bentuk Tim Investigasi

Setelah ada kajian bahwa kegiatan di Pesantren Al Zaytun itu terjadi penyimpangan, maka akan ada rapat koordinasi dengan dua kementerian.

Di antaranya Kemenkopolhukam dengan Kementerian Agama (Kemenag).

“Saya minta ditindaklanjuti,” ucap Ma'ruf Amin.

Sebelumnya, Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyebut, telah membentuk tim investigasi untuk menangani polemik yang terjadi di Pesantren Al-Zaytun.

Baca Juga: Diancam Dibuat Cacat, SPG Mobil di Bekasi Diperkosa 2 Pria di Dalam Mobil hingga Diturunkan di Bogor

Ridwan Kamil mengatakan, tim itu terdiri dari unsur pendidikan, aparat penegak hukum, MUI, dan unsur birokrasi dari Pemprov Jabar.

"Nanti kita lihat hasilnya," kata Ridwan Kamil di Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin 19 Juni 2023 kemarin.

Dia memastikan, tim investigasi itu bekerja dengan berhati-hati, berkeadilan, dan terkonfirmasi.

Baca Juga: Wagub Uu Soal Polemik Al Zaytun: Saya Akan Minta Masukan dari Tokoh Islam di Jabar

"Kalau nanti hasilnya ternyata ada pelanggaran pelanggaran secara fiqih, syariat, dan lain sebagainya juga berhubungan dengan potensi pelanggaran administrasi, norma hukum yang ada di Indonesia, dan tindakan tindakan lain bisa disimpulkan," katanya.

Lanjut ia menyebut, tim investigasi akan bekerja terhitung mulai Selasa (20/6) selama tujuh hari ke depan.

Tim investigasi itu dibentuk untuk menghasilkan dua poin kata Ridwan Kamil.

Di antaranya adalah merespon keresahan yang ada di masyarakat, dan mengumpulkan data beserta fakta yang lengkap terkait Al-Zaytun.

"Kami tidak mau melakukan keputusan secara emosional, tanpa ada tabayun atau verifikasi dulu," ucap Ridwan Kamil.***

___________________________________

Ikuti berita terbaru lainnya dengan mengikuti artikel MapayBandung.com selengkapnya di Google News, KLIK DI SINI.

 

Editor: Haidar Rais


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah