5 Februari Memperingati Hari Lahir Himpunan Mahasiswa Islam, Berikut Sejarahnya

- 4 Februari 2023, 13:15 WIB
15 Pilihan Link Twibbon  Dies Natalis HMI atau Himpunan Mahasiswa Islam ke-76 Gratis Cocok untuk Status Sosmed
15 Pilihan Link Twibbon Dies Natalis HMI atau Himpunan Mahasiswa Islam ke-76 Gratis Cocok untuk Status Sosmed /Instagram.com/@officialpbhmi

MAPAY BANDUNG – Tanggal 5 Februari memperingati dua hari penting, yakni hari lahirnya Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan peristiwa kapal tujuh provinsi. Pada tahun 2023, kedua hari penting tersebut jatuh pada hari Minggu, 5 Februari 2023.

Dilansir MapayBandung.com dari laman resmi Himpunan Mahasiswa Islam, lahirnya Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) tentunya memiliki sejarah tersendiri, diantaranya sebagai berikut.

Sejarah Lahirnya Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)

Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) adalah organisasi mahasiswa yang didirikan di Yogyakarta pada tanggal 14 Rabiul Awal 1366 H atau 5 Februari 1947. Organisasi ini lahir atas prakarsa Lafran Pane beserta 14 orang mahasiswa Sekolah Tinggi Islam (saat ini Universitas Islam Indonesia).

Baca Juga: Inilah Link Pembelian Tiket PERSIB vs PSS Sleman Minggu 5 Februari 2023, Klik Link Ini Langsung Beli!

Sebelum lahirnya HMI, terlebih dahulu berdiri organisasi kemahasiswaan bernama Perserikatan Mahasiswa Yogyakarta (PMY) pada tahun 1946 yang beranggotakan mahasiswa dari tiga Perguruan Tinggi di Yogyakarta, yaitu Sekolah Tinggi Teknik (STT), Sekolah Tinggi Islam (STI), dan Balai Perguruan Tinggi Gajah Mada yang pada waktu itu hanya memiliki Fakultas Hukum dan Fakultas Sastra.

 

Saat itu, PMY dirasa tidak memperhatikan kepentingan para mahasiswa yang masih menjunjung tinggi nilai-nilai agama Islam. Tidak tersalurnya aspirasi keagamaan merupakan alasan kuat bagi para mahasiswa Islam untuk mendirikan organisasi kemahasiswaan yang berdiri dan terpisah dari PMY.

Pada tahun 1946, suasana politik di Indonesia khususnya di Ibu Kota Yogyakarta mengalami polarisasi antara pihak Pemerintah yang dipelopori oleh Partai Sosialis dan pihak oposisi. Polarisasi ini bermula pada dua pendirian yang saling bertolak belakang.

Polarisasi tersebut membawa mahasiswa yang juga sebagian besar dari mereka adalah pengurus PMY berorientasi kepada Partai Sosialis. Namun, mahasiswa yang masih memiliki idealisme tidak dapat membiarkan usaha Partai Sosialis hendak mendominir PMY.

Baca Juga: Tiket PERSIB vs PSS Sleman Sudah Bisa Dibeli Hari Ini, Ini Daftar Harga Tiket hingga Lokasi Penukaran Tiket

Dengan situasi yang sangat kritis, para mahasiswa menolak keras akan sikap dominasi Partai Sosialis terhadap mahasiswa yang dinilai akan mengakibatkan dunia mahasiswa terlibat dalam polarisasi politik.

Penolakan sikap dominasi Partai Sosialis terhadap PMY tidak hanya datang dari kalangan mahasiswa Islam, melainkan juga mahasiswa Kristen, mahasiswa katolik, serta berbagai mahasiswa yang masih menjunjung teguh ideologi keagamaan.

Berbagai hal ini yang mendorong beberapa orang mahasiswa untuk mendirikan organisasi baru. Meskipun jauh sebelumnya ada keinginan untuk mendirikan organisasi baru, tetapi selalu ditunda dan dianggap belum tepat.

Baca Juga: Ampuh Atasi Infeksi Tenggorokan, Batuk, dan Pilek, dr Zaidul Akbar Sarankan Konsumsi Teh Jenis Ini

HMI diprakarsai oleh Lafran Pane, seorang mahasiswa tingkat I (semester I) Fakultas Hukum Sekolah Tinggi Islam (sekarang Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia). Dia mengadakan pembicaraan dengan teman-temannya mengenai gagasan membentuk organisasi mahasiswa bernapaskan Islam.

Setelah mendapatkan cukup dukungan, pada November 1946 dia mengundang para mahasiswa Islam yang berada di Yogyakarta baik di Sekolah Tinggi Islam, Balai Perguruan Tinggi Gajah Mada, dan Sekolah Teknik Tinggi untuk menghadiri rapat.

Rapat ini dihadiri kurang lebih 30 orang mahasiswa yang diantaranya adalah anggota PMY dan Gerakan Pemuda Islam Indonesia. Rapat-rapat tersebut tidak menghasilkan kesepakatan, namun Lafran pane mengambil jalan keluar dengan mengadakan rapat tanpa undangan.

Baca Juga: Presiden Jokowi Ajak Pemerintah Daerah Fokus Kendalikan Inflasi

Pada 5 Februari 1947, Lafran Pane mengadakan pertemuan mendadak yang mempergunakan jam kuliah Tafsir oleh Husein Yahya.

Maka dari pertemuan dadakan tersebut menghasilkan kesepakatan hari Rabu Pon 1878, 15 Rabiul Awal 1366 H, 5 Februari 1947 menetapkan berdirinya organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang bertujuan:

- Mempertahankan Negara RI dan mempertinggi derajat Rakyat Indonesia.
- Menegakkan dan mengembangkan ajaran agama Islam.
- Mengesahkan anggaran dasar HMI, adapun anggran rumah tangga akan dibuat.
- Membentuk pengurus HMI. (Zahra Pajriyanti Al`Husna/ Job Training)***


Ikuti berita MapayBandung.com lainnya di Google News.

Editor: Asep Yusuf Anshori


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x