Network
Memang, awal mula Hari Hijab Sedunia atau World Hijab Day ini dilakukan oleh sekelompok perempuan muslim di mana Islam menjadi agama minoritas di sana. Namun, akibat kekuatan media sosial yang luar biasa, aksi ini pun seketika menjadi sebuah peringatan yang dirayakan hampir di seluruh Negara terutama Negara Islam.
WHD pertama kali dicetus oleh seorang perempuan kelahiran Bangladesh yang tumbuh besar di Bronx, New York. Perempuan tersebut bernama Nazmaa, yang mana pernah mengalami diskriminasi.
Baca Juga: Kabupaten Bekasi Miliki Potensi di Sektor Perikanan, Uu Ruzhanul Ulum: Ini Anugerah
Diskriminasi yang dialami Nazmaa merupakan buah dari Islamophonia yang marak terjadi di Negara Barat. Semasa sekolah menengah, Nazmaa menerima beberapa julukan yang buruk disebabkan hijab yang digunakannya.
Hal tersebut yang menjadi inisiatif Nazmaa untuk membentuk acara tahunan agar masyarakat terbuka dan memahami bentuk kekerasan yang diterima oleh perempuan berhijab.
Perayaan World Hijab Day (WHD)
Dilansir MapayBandung.com dari Instagram resmi @worldhijabday, Pada tanggal 2 Desember 2022 lalu organisasi ini meluncurkan kampanye World Hijab Day (WHD) tahunan yang ke-11. Dalam kampanye tersebut, WHD mengajak seluruh perempuan untuk menggunakan tagline ‘Progression, Not Oppression’ dan tagar resmi WHD 2023 #UnapologeticHijabi.
Selain itu, WHD juga mengajak para perempuan untuk menggunakan hijab selama satu hari pada tanggal 1 Februari 2023.
Baca Juga: 10 Jajanan Khas Bandung yang Wajib Kamu Coba, Cocok Buat Kulineran sambil Deep Talk
“Melalui inisiatif global ini, kami ingin dengan hormat mengundang perempuan dari semua latar belakang etnis dan agama untuk mengenakan hijab (tudung) selama sehari pada tanggal 1 Februari 2023, untuk mendujung perempuan Muslim di seluruh dunia. Partisipasi Anda akan membantu menghilangkan kefanatikan, diskriminasi, dan prasangka terhadap wanita Muslim dan gadis-gadis yang mengenakan jilbab,” tulis World Hijab Day di Instagramnya.
