Network
MAPAY BANDUNG - Baru-baru ini, beredar luas isu di masyarakat terkait stok beras tanah air yang terus mengalami penurunan jumlah ketersediaan.
Menanggapi isu stok beras menipis, pemerintah melalui Kementerian Pertanian menuturkan, bahwa kabar tersebut tidaklah benar.
Hal ini juga langsung ditepis oleh Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, dia menyebut, persediaan beras warga aman sampai akhir tahun 2022.
Bahkan, Syahrul Yasin Limpo meminta kalau ada orang tidak percaya, bisa langsung datang ke Kementan untuk melihat data yang sebenarnya.
"Jadi, kalau ada yang bilang terjadi penipisan beras suruh datang ke Kementan dan akan saya tunjukan di mana tempatnya. Kan Bapak Presiden juga melakukan cek setiap minggu," kata Mentan Syahrul Yasin Limpo, yang dikutip MapayBandung.com dari PMJ News, Selasa 1 November 2022.
Sambung Mentan Syahrul mengatakan, stok beras di masyarakat sampai April tahun 2022 ini mencapai 10,15 juta ton berdasarkan data BPS terbaru.
Jumlah tersebut masih akan bertambah, seiring panen raya yang akan berlangsung pada musim rendengan ini.
Menurut Mentan, panen raya Jawa Timur pada September-Desember 2022 mencapai 1,15 juta ton, kemudian Jawa Tengah mencapai 1,01 juta ton, Jawa Barat 1,5 juta ton dan Sulawesi Selatan 1,6 juta ton.
Baca Juga: Rp15 Ribu Bisa Bikin Apa Aja Sih? Ini 3 Resep Makanan Murah di Akhir Bulan
Stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) saat ini juga mencapai 43 ribu ton, atau meningkat dari stok beras rata-rata yang hanya 30 ribu ton.
Dengan data tersebut, Mentan berharap semua pihak membeli beras petani sebagai ungkapan terima kasih atas produksi yang dilakukan selama ini.
Terutama BUMN Pangan bisa menyerap hingga 1,5 juta ton dan pembelian di atas HPP.
"Saya punya harapan para gubernur dan para bupati tidak hanya menunggu Bulog, tetapi juga masing-masing harus punya buffer stok. Mari kita segera beli beras rakyat, beras para petani sebagai rasa terima kasih kita yang mendorong mereka terus berproduksi," ucap Mentan Syahrul Yasin Limpo.***
