Kenali Gejala Gangguan Ginjal Akut Misterius pada Anak, Dokter: Kalau Kronis, Harus Cuci Darah Rutin

- 18 Oktober 2022, 16:26 WIB
Gejala gangguan ginjal akut pada  anak, jika kronis harus cuci darah secara rutin.
Gejala gangguan ginjal akut pada anak, jika kronis harus cuci darah secara rutin. /Doc. BPJS Kesehatan

MAPAY BANDUNG – Hingga kini gangguan ginjal akut dan misterius pada anak tengah diteliti penyebabnya.

Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi DKI dr. Ngabila Salama mengungkap kunci pencegahan penyakit gagal ginjal akut misterius pada anak dapat dilakukan dengan deteksi dini.

Orang tua harus mengenali gejala serta segera konsultasikan pada dokter jika terjadi gejala ringan seperti demam dan muntah yang tidak kunjung sembuh.

Baca Juga: Antisipasi Penyakit Gagal Ginjal Akut Misterius pada Anak, Dinkes: Lakukan 4 Hal Ini

Di Indonesia, kasus gangguan ginjal akut misterius mengalami kenaikan yang cukup signifikan di bulan Agustus 2022.

Sementara itu di DKI Jakarta sendiri, sampai hari Selasa 18 Oktober 2022 tercatat 49 kasus dan terbanyak ditandai dengan gejala pada saluran pencernaan.

"Dari 49 kasus yang ditemukan di Jakarta itu gejala awalnya sekitar 40 persen adalah saluran pencernaan artinya bisa nyeri perut, mual, muntah dan diare,” tuturnya seperti dikutip MapayBandung.com dari ANTARA pada Selasa 18 Oktober 2022.

“Nah tetapi juga banyak juga yang mengeluhkan batuk pilek saja dan demam," imbuhnya.

Tak hanya gangguan pencernaan, gejala awal gangguan ginjal akut pada anak ditandai dengan perubahan frekuensi buang air kecil.

Anak yang terkena penyakit ini akan mengeluarkan urine lebih sedikit dan nampak lebih pekat.

Bahkan dalam beberapa kasus, anak tidak mengelurkan urine sama sekali selama 6 hingga 8 jam di pagi hari.

Baca Juga: BTS Hiatus hingga 2025, Agensi Sebut Persiapannya Sudah Direncanakan Sejak Beberapa Tahun ke Belakang

Sebagai catatan, penyakit gagal ginjal ini disebabkan gangguan fungsi ginjal yang tidak mampu menyaring racun dengan sempurna.

Karena tidak terbuang dengan baik, racun tersebut akan tertimbun di dalam darah dan dapat berbahaya jika masuk ke dalam organ tubuh seperti otak dan paru-paru.

Jika sudah masuk dalam kondisi yang lebih fatal, anak yang menderita penyakit ginjal akut misterius harus dilakukan tindakan medis secepatnya. 

"Kalau sudah sampai tahap tertentu yang racunnya sudah tidak bisa dikeluarin tubuh dan kadarnya di darah sudah banyak itu membutuhkan Hemodialisa atau cuci darah,” ucap dr. Ngabila.

Baca Juga: Raih 7 Piala di AMI Awards 2022, Tulus: Semua yang Terlibat Punya Peran

Selain itu apabila kerusakan ginjal telah kronis, racun akan menyebar ke seluruh tubuh dan dapat masuk ke otak.

“Kalau sudah kronis harus cuci darah rutin karena kerusakannya sudah permanen, jika racun sudah menyebar pada tubuh bisa masuk ke otak, penurunan kesadaran bisa meninggal," imbuhnya.

Ngabila mengatakan pemerintah melalui Kemenkes terus melakukan koordinasi dengan membuat alur tata laksana dan diagnosis jika ditemukan kasus seperti gagal ginjal akut ini.

Pasalnya kasus ginjal akut misterius ini masih belum diketahui penyebab pastinya.***

Editor: Haidar Rais

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x