Tapi yang membedakannya adalah pada cacar monyet, bintik-bintik tersebut dapat berubah menjadi bintik berisi air, lalu diikuti dengan cairan nanah sehingga bisa menjadi krusta atau koreng.
Bahkan selain itu, cacar monyet juga dapat berpengaruh terhadap kelenjar getah bening yang akhirnya akan terus membesar.
Jika dilihat dari jenis virus, tentu akan berbeda dengan cacar air biasa, cacar air atau chickenpox merupakan infeksi menular yang diakibatkan oleh virus varicella zoster.
Sedangkan cacar monyet merupakan jenis cacar baru dan langka yang pertama kali ditemukan di suatu wilayah terpencil, di Afrika.
Cacar monyet bersifat zoonosis, yang artinya bisa ditularkan dari hewan yang terinfeksi virus orthopoxvirus.
Bahaya cacar monyet ini bisa menular melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi, lalu mengkonsumsi daging buruan hewan liar yang sudah terinfeksi virus tersebut.
Kemudian cacar monyet juga bisa menular melalui percikan air liur dan salurah pernapasan, serta cairan tubuh seperti darah atau luka yang bersentuhan.
Hal terakhir yang harus di ingat, cacar monyet bukan hanya ada pada hewan monyet saja, namun ada juga harus mewaspadai dari berbagai hewan pengerat seperti tikus dan tupai.
Sehingga mulai saat ini, harus lebih menjaga kesehatan dan selalu waspada akan adanya cacar monyet di sekitar lingkungan anda.***