Sekolah dan Mall Sudah Dibuka, Anggota DPR Minta Pemerintah Segera Antisipasi Lonjakan Covid-19

- 28 September 2021, 20:25 WIB
Ilustrasi vaksinasi pelajar. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menegaskan, belum ada klaster Covid-19 selama pembelajaran tatap muka di sekolah-sekolah di Jabar.
Ilustrasi vaksinasi pelajar. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menegaskan, belum ada klaster Covid-19 selama pembelajaran tatap muka di sekolah-sekolah di Jabar. /Humas Pemprov Jabar/

MAPAY BANDUNG - Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher meminta pemerintah segera melakukan langkah antisipasi terkait meningkatnya kasus Covid-19 pada anak pasca diterapkannya Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas.

Sebelumnya, kata Netty, sejumlah pihak seperti organisasi guru yang tergabung dalam Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) telah meminta pemerintah untuk menunda PTM.

“Pemerintah seharusnya mempertimbangkan masukan dari organisasi pendidik sebelum memutuskan penerapan PTM. Jangan menutup mata dan telinga dari pertimbangan mereka yang memahami betul kondisi lapangan," ujar Netty, Selasa 28 September 2021.

Politisi Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) itu melanjutkan, berdasarkan data di lapangan, mulai terjadi kasus hingga klaster Covid-19 di beberapa sekolah setelah penerapan PTM terbatas. Sehingga pemerintah harus segera melakukan langkah antisipasi agar kasus Covid-19 pada anak tidak terus meningkat.

Baca Juga: HEBOH! Tukul Arwana Meninggal Dunia, Cek Faktanya di Sini

Berdasarkan data 23 September 2021, vaksinasi anak usia 12-17 tahun dari target 26 juta, baru 12,79 persen dosis 1 dan 8,84 persen dosis 2. Netty menilai realisasi vaksinasi bagi anak 12 hingga 17 tahun masih rendah, yang berarti masih banyak anak yang datang ke sekolah dalam kondisi belum divaksin. Selain itu, masih banyak sekolah yang belum memenuhi standar kesiapan belajar.

“Masih banyak sekolah yang belum memenuhi aspek kesiapan PTM, seperti ketersediaan sarana sanitasi dan kebersihan, ketersediaan fasilitas kesehatan, dan pemetaan warga sekolah. Baru 59 persen sekolah yang mengisi Daftar Periksa Kesiapan Pembelajaran Tatap Muka,” kata legislator dapil Jawa Barat VIII tersebut.

Netty menjelaskan, hingga saat ini, dengan jumlah terinfeksi mencapai 4.209.403 dan meninggal 141.585 orang, WHO masih menempatkan Indonesia sebagai negara yang harus waspada pandemi.

Baca Juga: Liga 2 Boleh Digelar di Luar Pulau Jawa, Ini Daerah yang Direkomendasikan Pemerintah

Halaman:

Editor: Haidar Rais

Sumber: DPR


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x