Kemenhub Akan Gunakan GeNose untuk Deteksi Covid-19 Pada Penumpang Bus dan Kereta Mulai 5 Februari

- 26 Januari 2021, 10:53 WIB
Alat pendeteksi Covid-19 ciptaan UGM bernama GeNose.
Alat pendeteksi Covid-19 ciptaan UGM bernama GeNose. /Dok UGM.

Lebih lanjut Budi mengungkapkan alasan mengapa moda transportasi kereta api dan bus menjadi yang pertama untuk diterapkan pengecekan Covid-19 menggunakan GeNose, karena harga tiket pada rute tertentu lebih murah daripada pengecekan tes Covid-19 melalui Rapid Antigen atau PCR Test.

Baca Juga: Ke Purwakarta, Keluarga Baim Wong Tak Hanya Makan Sate Maranggi, Tapi Juga Tinjau Pembangunan Rumah Hafidz

“Karena kereta api ada jarak-jarak tertentu, katakan Jakarta-Bandung 100 ribu, kalau mesti antigen 100 ribu lagi itu kan mahal, apalagi tarif bus yang lebih murah lagi, ada yang cuma 40-50 ribu. Tapi dengan GeNose ini harganya hanya 20 ribu (sekali cek). Apalagi kalau nanti dengan skala besar bisa lebih murah menjadi 15 ribu, jadi lebih terjangkau. Kami sudah pesan 200 unit untuk 44 titik stasiun di seluruh jawa dan sumatera,” tutur Budi.

Sementara itu Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengatakan bahwa Terminal pertama yang akan menggunakan GeNose adalah Terminal Pulo Gebang.

“Merujuk SE Satgas Penanganan Covid-19, kita masih sepakat untuk masyarakat yang berpergian dengan bus itu sifatnya hanya random sampling. Untuk di Jakarta yang pertama kali dilaksanakan adalah di terminal Pulogebang, dan secara bertahap kita sudah pesan 100 alat GeNose yang akan segera kita distribusikan ke daerah-daerah,” kata Budi Setiyadi.***

Halaman:

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x