Tanggal 29 Februari 2024 Ada Apa? Simak Penjelasan Tahun Kabisat yang Terjadi 4 Tahun Sekali

28 Februari 2024, 12:45 WIB
Mengenal apa itu tahun kabisat, mulai dari arti, sejarah, dan cara perhitungannya yang unik /Pixabay

BRAGA, MAPAYBANDUNGCOM - Tanggal 29 Februari 2024 ada apa akan dibahas selengkapnya dalam artikel ini.

Hadirnya tanggal 29 Februari 2024 menandakan datangnya tahun kabisat. Ya, tahun kabisat sendiri terjadi setiap 4 tahun sekali.

Tanda kehadiran tahun kabisat dapat dilihat dari penambahan kalender di bulan Februari dengan adanya tanggal 29 Februari 2024.

Baca Juga: Ada Apa 29 Februari 2024? Simak Fakta Menarik Soal Tahun Kabisat yang Terjadi 4 Tahun Sekali

Lantas apa itu tahun kabisat?

Dilansir MapayBandung.com dari berbagai sumber, tahun kabisat merupakan tahun yang mengalami penambahan satu hari dengan tujuan untuk menyesuaikan penanggalan dengan tahun astronomi.

Dalam satu tahun tidak secara persis terdiri dari 365 hari, tetapi 365 hari 5 jam 48 menit 45,1814 detik. Jika hal ini tidak dihiraukan, maka setiap empat tahun akan kekurangan hampir 1 hari (tepatnya 23 jam 15 menit 0,7256 detik).

Maka untuk mengkompensasi hal ini, setiap 4 tahun sekali (tahun yang bisa dibagi 4), diberi 1 hari ekstra 29 Februari.

Baca Juga: Miris! Memiliki Sawah Seluas 53.000 Hektare, Daerah Ini Malah Menjual Beras Merah Seharga Rp20 Ribu per Kilo

Tetapi karena 5 jam 48 menit 45,1814 detik kurang dari 6 jam, maka tahun-tahun yang bisa dibagi 100 (seperti tahun 1900), bukan tahun kabisat, kecuali bisa dibagi dengan 400 (seperti tahun 2000)

Sebagaimana diketahui tahun kabisat terletak pada bulan Februari karena Februari adalah bulan terpendek dalam kalender, dan menambahkan hari ekstra pada bulan ini meminimalkan gangguan terhadap struktur bulan-bulan lainnya dalam kalender.

Baca Juga: Kapan Awal 1 Ramadhan 2024 Versi Muhammadiyah dan Pemerintah? Simak Info Lengkapnya

Selain itu, pada saat reformasi kalender pada abad ke-16 (dengan diperkenalkannya kalender Gregorian), Februari dipilih sebagai bulan untuk menambahkan hari ekstra karena itu adalah bulan terakhir dalam tahun sebelum musim semi dimulai di belahan bumi utara, sehingga memberikan cukup waktu bagi perubahan kalender untuk diadopsi dan diterapkan sebelum perubahan musim.***

Editor: Asep Yusuf Anshori

Tags

Terkini

Terpopuler