Bukan Leuwipanjang, Terminal Bus di Pulau Jawa Senilai Rp45 Miliar Ini Pertama Kali Terapkan Konsep Mixed Use

3 Februari 2024, 08:45 WIB
Terminal bus senilai Rp45 Miliar ini menjadi yang pertama terapkan konsep Mixed Use /Igor Starkov/Unsplash

 

MAPAY BANDUNG - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan meresmikan Terminal Leuwipanjang hari ini, Sabtu 3 Februari 2024.

Kondisi terminal Leuwipanjang sekarang sudah berubah ‘lebih cantik’ karena menerapkan konsep Mixed Use, sebuah konsep terpadu di dalam terminal yang memberikan pelayanan terbaru pada masyarakat.

Konsep ini memberikan kenyamanan pada penumpang untuk naik - turun penumpang bus, meningkatkan perekonomian daerah, serta menjadi pusat kegiatan sosial, seni maupun budaya.

Namun tahukah Anda bahwa Terminal Leuwipanjang bukanlah terminal yang pertama kali mengusung konsep ini. Diketahui ada 1 terminal dengan nilai investasi Rp45 Miliar di Pulau Jawa yang menjadi pelopor konsep Mixed Use.

Baca Juga: Apa Arti Konsep Mixed Use pada Terminal Leuwipanjang yang Diresmikan Jokowi? Ketahui 3 Fungsi Penting Ini

Mengutip dari laman ANTARA, terminal Tipe A Dhaksinarga di Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki nilai investasi hingga Rp45 Miliar.

Terminal ini menjadi pertama yang mengusung konsep Mixed Use dan membuat pelayanan angkutan darat Gunung Kidul semakin baik. Selain itu, keberadaan Terminal Dhaksinarga menjawa kebutuhan masyarakat terhadap transportasi darat.

Secara rinci, Terminal Tipe A Dhaksinarga dibangun di lahan seluas 49.300 meter persegi dengan gedung terminal seluas 6.632 meter persegi.

Terminal ini menjadi terminal induk terbesar di Gunungkidul dengan memiliki fasilitas lengkap. Di dalam terminal terdapat ruang tunggu penumpang seluar 569 meter persegi, jalur keberangkatan kendaraan seluas 1.022 meter persegi, dan jalur kedatangan kendaraan baik untuk AKAP maupun AKDP seluas 1.332,82 meter persegi.

 

Baca Juga: Jadwal Kunjungan Kerja Presiden Jokowi di Bandung hari Sabtu 3 Februari 2024, Ketahui 5 Agenda Penting Ini

Tak hanya itu, terminal terpadu ini dilengkapi juga dengan Mall Pelayanan Publik (MPP) Kabupaten Gunungkidul yang mana semua OPD internal maupun eksternal berada di lokasi yang sama.

Menjadi satu dari sekian destinasi wisata yang banyak dikunjungi wisatawan, tentu saja akses menuju Gunungkidul menjadi prioritas.

Selain itu mobilitas orang dan barang di daerah itu pun menjadi lebih mudah karena tersedianya moda transportasi darat yang memadai dan banyak pilihan.

Untuk menjawab kebutuhan transportasi publik di daerah ini, sebanyak 120 armada di Terminal Tipe A Dhaksinarga siap melayani masyarakat Kabupaten Gunungkidul.

Baca Juga: Selamat! 161.951 KPM di Sumedang Dapat Bansos Beras 10 Kg Selama 6 Bulan

Per 2024 berikut ini adalah jumlah armada di terminal Dhaksinarga. Bis AKAP (Antar Kota Antar Provinsi) dengan rute Gunungkidul - Jakarta sebanyak 30 bis, Gunungkidul - Tangerang 20 bis, Gunungkidul - Merak sebanyak 25 bis, Gunungkidul - Bandung sebanyak 15 bis dan 8 bis untuk rute Gunungkidul - Pacitan.

Sementara itu untuk pelayanan AKDP (Antar Kota Dalam Provinsi), melayani Terminal Giwangan - Terminal Dhaksinarga, Yogyakarta.***

Editor: Asep Yusuf Anshori

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler