Potensi Cuaca Ekstrem Meningkat Saat Nataru, BMKG Imbau Masyarakat Diam di Rumah Jika Tak Ada Urusan Mendesak

28 Desember 2022, 13:45 WIB
Ilustrasi cuaca ekstrem /ANTARA/Aprillio Akbar

 

MAPAY BANDUNG - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, potensi cuaca ekstrem melanda tanah air akan meningkat di saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Maka dari itu, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengingatkan kepada masyarakat, untuk dapat meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan, terutama jika hujan lebat terjadi dalam intensitas yang cukup lama.

Selain itu, Dwikorita juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di luar rumah apabila tidak ada urusan atau keperluan mendesak.

Baca Juga: Masjid Al Jabbar Diresmikan Jumat 30 Desember 2022, Ridwan Kamil: Semoga Dilancarkan

"Mohon kepada masyarakat untuk berhati-hati jika beraktivitas di luar rumah. Jika tidak ada keperluan mendesak, maka sebaiknya di rumah saja menunggu cuaca kembali normal," kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, yang dikutip MapayBandung.com dari PMJ News, Rabu 28 Desember 2022.

Sambung Dwikorita menjelaskan, ada potensi cuaca ekstrem di sebagian wilayah Indonesia pada 28-30 Desember 2022.

Kondisi ini berpeluang menimbulkan dampak bencana hidrometeorologi berupa banjir dan tanah longsor.

Baca Juga: Kata BMKG Soal Cuaca Ekstrem yang Terjadi di Jabodetabek Rabu 28 Desember 2022

Berdasarkan prakiraan berbasis dampak Impact-Based Forecast (IBF), ada beberapa daerah yang ditetapkan berstatus SIAGA pada periode tanggal tersebut.

Seperti di antaranya sebagian Provinsi Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB dan NTT.

"Wilayah tersebut diprakirakan dapat mengalami hujan lebat yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi," katanya.

Baca Juga: Hadapi Cuaca Ekstrem, BPBD DKI Jakarta Siapkan 4 Strategi

Selain itu, Dwikorita mengatakan, dampak yang dapat terjadi di antaranya adalah volume aliran sungai berpotensi meningkat drastis.

Sehingga, dapat mengakibatkan potensi banjir dan banjir bandang.

Dia juga menambahkan, hujan lebat tersebut kemungkinan bisa mengakibatkan potensi tanah longsor, guguran bebatuan, atau erosi tanah.

Terutama di daerah-daerah dataran tinggi dan lereng-lereng perbukitan dan gunung.***

Editor: Haidar Rais

Tags

Terkini

Terpopuler