Pertamax Turun Harga Hari Ini, Berikut UPDATE Terbarunya

1 Oktober 2022, 13:37 WIB
Harga Pertamax resmi turun hari ini, berikut Update lengkapnya /Pertamina

MAPAY BANDUNG – PT Pertamina (Persero), kembali melakukan penyesuaian harga untuk BBM non subsidi yang berlaku mulai hari ini.

Terpantau pada Sabtu 1 Oktober 2022, harga BBM jenis pertamax telah mengalami penurunan harga yang cukup signifikan.

Irto Ginting selaku Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga mengungkap jika harga BBM non subsidi akan terus disesuaikan mengikuti tren rata-rata publikasi minyak Mean of Platts Singapore (MOPS) atau Argus.

Baca Juga: Duh! Harga BBM di SPBU Vivo Naik Lagi, Selisihnya Makin Jauh dari Pertalite

"Evaluasi dan penyesuaian harga untuk BBM non subsidi akan terus kami lakukan secara berkala setiap bulannya,” ucapnya seperti dikutip MapayBandung.com dari ANTARA pada Sabtu 1 Oktober 2022.

Seperti diketahui untuk harga Pertamax telah mengalami kenaikan sejak 3 September 2022.

Harga awal yang sebelumnya dibanderol Rp 12.500 per liter, menjadi Rp 14.500 per liter hingga kemarin dan diturunkan kembali menjadi Rp 13.900.

Berikut update harga Pertamax per 1 Oktober 2022.

  • Pertamax (RON 92) - Rp 13.900
  • Pertamax Turbo (RON 98) -  Rp 14.950
  • Dexlite (CN 51) - Rp17.800
  • Perta Dex (CN 53) - Rp 18.100 per liter.

Harga yang tercantum berlaku untuk provinsi dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar 5 persen.

Baca Juga: Kim Hwat Sebut Pria Berinisial RB Jadi Simpanan Waria dan Sudah Nikah Siri! Netizen Singgung Nama Rizky Billar

Sebagai contoh, beberapa daerah yang telah mengalami penurunan yaitu wilayah DKI Jakarta.

"Seluruh harga baru ini sudah sesuai dengan penetapan harga yang diatur dalam Kepmen ESDM No. 62/K/12/MEM/2020 tentang formulasi harga JBU atau BBM non subsidi,” ucapnya.

“Pertamina juga terus berkomitmen untuk menyediakan produk dengan kualitas yang terjamin dengan harga yang kompetitif di seluruh wilayah Indonesia," imbuhnya.

Terkait penyesuaian harga pada produk Pertamax Series dan Dex Series, Irto mengungkap hal tersebut diakibatkan kondisi energi global.

Baca Juga: Ini Deretan Luka yang Dialami Lesti Kejora Pasca Jadi Korban KDRT Rizky Billar

Beberapa faktor yang memengaruhi yaitu masalah geopolitik di Eropa Timur.

Kondisi tersebut menyebabkan tingginya permintaan produk bahan bakar gas di seluruh dunia dan salah satu substitusi produk bahan bakar gas adalah bahan bakar diesel yang harganya mengacu kepada MOPS Kerosene.

"MOPS Kerosene ini menjadi acuan harga untuk bahan baku produk diesel.” ujarnya.

“Tingginya permintaan dan terbatasnya bahan baku membuat harganya menjadi tetap tinggi, meskipun harga minyak dunia trennya menurun,” pungkasnya menambahkan.***

Editor: Haidar Rais

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler