Apa Itu Malam 1 Suro? Hati-Hati Teror Sengkala dari Para Dedemit, Berikut Mitos Malam Tahun Baru Jawa

17 Juli 2022, 12:30 WIB
ILUSTRASI. Apa yang dimaksud dengan malam 1 suro? Simak berikut mitos malam tahun baru Jawa yang berkaitan dengan teror sengkala dan para dedemit. /Pexels/Francesco Ungaro



MAPAY BANDUNG - Apa itu malam 1 Suro? Simak mitos malam tahun baru Jawa yang dianggap begitu keramat.

Malam 1 Suro merupakan malam pergantian tahun Jawa, yang bertepatan dengan malam 1 Muharram atau tahun baru Islam.

Malam 1 Suro sendiri akan jatuh pada hari Sabtu pahing, 30 Juli 2022.

Bagi sebagian masyarakat Jawa, malam 1 Suro amat ditakuti. Terlebih banyak mitos dan kisah mistis yang mengiringi malam 1 Suro.

Lantas, mengapa malam 1 Suro sangat ditakuti dan dianggap keramat? Begini penjelasannya.

Salah seorang praktisi supranatural bernama Widri, mengatakan bahwa malam 1 Suro merupakan pesta makhluk gaib.

Lebih tepatnya, malam tersebut dianggap sebagai lebaran makhluk gaib atau para dedemit kata Widri.

“Malam 1 Suro ini bisa dikatakan sebagai lebarannya makhluk gaib,” terangnya, dikutip MapayBandung.com dari YouTube Mbak Widri, Minggu 17 Juli 2022.

Baca Juga: Pakar Kejawen Bongkar 10 Tanda Jodoh Semakin Dekat Sesuai Primbon Jawa, Nomor 8 Sering Mimpi Ini

Alasannya, karena para makhluk halus atau dedemit akan melepaskan energi negatif saat malam tersebut.

Energi negatif para dedemit dianggap sebagai ancaman atau bala bagi sebagian masyarakat Jawa.

Hal ini membuat malam 1 Suro sangat ditakuti dan dianggap keramat oleh sebagia masyarakat.

“Karena makhluk gaib akan melepaskan energi negatif atau sengkala, yang biasa disebut bala saat malam 1 Suro,” lanjutnya.

Karena pemahaman tersebut, anak-anak dilarang keluar dan bepergian saat pergantian tahun Jawa tersebut.

Baca Juga: Jenis Burung Tekukur Ini Ternyata Bisa Datangkan Bala Bagi Pemiliknya, Segera Lepas

Khawatirnya, anak-anak mereka akan jadi tumbal atau terkena energi negatif atau sengkala dari para dedemit.

“Makanya pada zaman dahulu, para orang tua melarang anaknya untuk keluar dan bepergian saat malam 1 Suro,” ungkapnya.

Namun dibalik ragam kisah mistis malam 1 Suro, terdapat sebuah kisah yang agung dibalik malam 1 Suro.

Dikutip dari Kemendikbud, Raja Mataram Sultan Agung Hanyokrokusumo menerbitkan kalender Jawa dengan tujuan mulia.

Saat itu, kalender Islam dan Jawa memiliki perbedaan waktu dan penanggalan yang cukup membingungkan.

Baca Juga: Banjir dan Longsor Terjadi di 14 Kecamatan, Pemkab Garut Tetapkan Masa Tanggap Darurat 2 Pekan

Sedangkan, Sultan Agung tak ingin rakyatnya terbelah hanya karena perbedaan penanggalan.

Terlebih saat itu ia dihadapkan pada penggempuran yang dilakukan Belanda di Batavia.

Dengan tujuan penyatuan masyarakat Jawa dan umat Islam, Sultan Agung menerbitkan kalender penanggalan Jawa, yang berbarengan dengan kalender Islam.

Maka 1 Muharram Islam, selalu bertepatan dengan 1 Suro dalam kalender Jawa.***

Editor: Rian Firmansyah

Tags

Terkini

Terpopuler