Ramai! Gus Baha Trending di Twitter Gara-Gara Singgung Soekarnoisme, PDIP, dan Megawati

22 Agustus 2021, 13:39 WIB
KH Ahmad Bahauddin alias Gus Baha berikan pencerahan bagi orang yang gagal sholat tahajud /Tangkap layar Youtube.com/Najwa Shihab

MAPAY BANDUNG – Nama ulama kondang, Ahmad Bahauddin Nursalim alias Gus Baha mendadak trending di Twitter pada Minggu, 22 Agustus 2021.

Hingga saat ini, cuitan yang menautkan nama Gus Baha sudah mencapai 10 ribu tweet.

Trendingnya nama Gus Baha tersebut ternyata karena potongan video yang diunggah oleh salah satu pengguna Twitter, yaitu akun @Dlprn96.

Video itu diunggah di Twitter pada Rabu, 18 Agustus 2021 lalu.
Dalam video berurasi 1 menit tersebut, terdengar Gus Baha membawa-bawa nama Soekarno, PDIP, dan Megawati.

Baca Juga: Link Live Streaming Liga Inggris Southampton vs MU, Tayang di Mola TV Pukul 20.00 WIB

Dalam videonya itu, ia membeberkan fakta di balik kebangkitan bangsa Indonesia.

Bukan pada masa Soekarno, namun Gus Baha mengungkap bahwa kebangkitan bangsa Indonesia dimulai lebih dulu oleh orang-orang dari partai Islam.

Menurut kiai Nahdlatul Ulama tersebut bahwa, terlalu berlebihan jika banyak masyarakat Indonesia yang seolah mengagungkan Soekarno, bahkan hingga putrinya Megawati.

“Orang yang pro Megawati itu begitu mendewa-dewakan Soekarno. Seakan-akan Indonesia itu dimulai dari Bung Karno. Sampai ada HAM Soekarnoisme. Bahwa Indonesia seakan-akan di mulai dari Soekarno,” ucap Gus Baha yang dikutip oleh MapayBandung.com pada Minggu, 22 Agustus 2021.

Baca Juga: Bocoran FTV Preman Pensiun Manusia Merdeka, Dibintangi Wulan Guritno dan Tayang di RCTI 24 Agustus

Dalam video tersebut, Gus Baha menyampaikan bahwa memang proklamator bangsa Indonesia adalah Ir. Soekarno.

Akan tetapi umat Islam, dan partai Islam sudah lebih dulu melawan klonialisme Belanda sejak tahun 1908.

“Memang deklarator kemerdekaan Indonesia itu Soekarno. Tapi umat Islam atau partai-partai Islam itu, ndak kecil hati. Karena embrio yang bernama Indonesia itu dari tahun 1908. Sebelum ada partai nasionalis yang berani melawan kolinalisme Belanda, adalah partai-partai Islam. Sehingga kebangkitan Indonesia itu dimulai 1908,” lanjut Gus Baha.

Ia juga mengungkap bahwa yang pertama mencetus ide untuk melawan Belanda merupakan Kiai-Kiai Islam yang saat itu mendirikan Serikat Dagang Islam.

“Karena saat itu yang pertama mencetus ide melawan Belanda, adalah Kiai-Kiai Islam, yaitu saat itu bikin Serikat Dagang Islam, lama-lama menjadi Serikat Islam, terus lama-lama menjadi Partai Islam. Di mulai dari angkatan Tjokroaminoto. Di sini, Haji Umar Said Jinten Cokroaminoto, di singkat jadi H.O.S. Tjokroaminoto. Jadi ndak bisa Indonesia itu meninggalkan partai Islam,” ungkap ulama kondang itu.

Baca Juga: Seram! Kisah Anak Kecil yang Ngobrol Sendiri, Keponakanku: Dadah, Besok Main Lagi Ya?

Video yang diunggah oleh akun @Dlprn96 itu hanya mengunggah ucapan Gus Baha sampai situ.

Namun, dalam video yang diunggah ulang oleh akun @Heru_Catur, terdengar lanjutan bahwa ia tetap menghormati Soekarno sebagai pahlawan bangsa.

Dalam video tersebut, Gus Baha melanjutkan bahwa Soekarno memproklamasikan negara Indonesia bukan hanya untuk partai PDIP saja, bukan untuk partai yang berfaham Soekarnoisme saja.
Namun presiden pertama Republik Indonesia itu memproklamasikan tanah air kita ini untuk seluruh bangsa Indonesia.

“Ya kita ndak mungkin, gak menghormati Soekarno. Beliau sebagai pahlawan besar kita hormati. Tapi ya, kebesaran Pak Karno demi bangsa Indonesia jangan kemudian diredupsi, disederhanakan hanya melewati partai, ya itu kan namanya pengkerdilan," kata Gus Baha dalam video yang diunggah di akun @Heru_Catur.

"Tentu Pak Karno bikin negara ini ya untuk semua bangsa, bukan untuk PDIP saja, bukan untuk partai-partai marhainisme saja, juga bukan untuk partai-partai yang berfaham Soekarnoisme saja,” tutup Gus Baha dalam video tersebut.

Baca Juga: Tinjau Vaksinasi Covid-19 Bagi Pelajar di KBB, Ridwan Kamil: Komitmen Percepat Vaksinasi di Jawa Barat

Melalui kolom komentar dalam kedua unggahan tersebut, banyak para warganet twitter yang pro dan kontra dengan mengeluarkan opini mereka.

“Sangat benar dan setuju. Indonesia kalau mau maju harus mengingat sejarah (jangan lupa sejarah). Kita tidak perlu mendewakan siapa saja, tapi harus melihat apa perbuatannya untuk negeri ini,” ujar akun @irianto06592219.

“Ohh berarti cuma orang Islam doang yaa yang berjuang itu yang agama lain gak di anggap lah terus kenapa gak dari dulu aw jadi negara Islam,” komentar akun @Kevin0040026435*** (Anggia Ananda/JOB Training)

Editor: Rian Firmansyah

Tags

Terkini

Terpopuler