Eks Menkes Siti Fadilah Supari Bicara Soal Penanganan Covid-19 di Indonesia: Harus Tahu Persis Apa Masalahnya

9 Agustus 2021, 09:45 WIB
Siti Fadilah Supari Sarankan Pemerintah Geser Kebijakan terkait penanganan Covid-19. /tangkap layar YouTube/ Karni Ilyas Club



MAPAY BANDUNG - Mantan Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Siti Fadilah Supari buka suara soal penanganan kasus Covid-19 di Indonesia akhir-akhir ini.

Siti Fadilah Supari baru-baru ini ditanyai oleh Karni Ilyas tentang apa yang akan dilakukan jika dirinyalah yang menangani pandemi Covid-19 di Indonesia.

Satu jawaban yang pertama kali muncul dari Siti adalah “Kita Harus Tahu Persis Apa Masalahnya,”.

Baca Juga: Ingin Mengikuti Vaksinasi di Kabupaten Bandung? Segera Daftar di Link Ini Sebelum Ditutup

Dia melanjutkan bukannya tidak menghargai usaha pemerintah hingga kini.

Namun menurutnya langkah-langkah yang dilakukan hingga saat ini tidak mengindentifikasi masalah dengan tepat.

“Saya bukanya tidak menghargai kerja berat pemerintah selama ini, saya sangat hormat pada pemerintah yang telah berusaha setengah mati lah ceritanya. Tetapi sebetulnya kalau saya lihat langkah-langkahnya itu menurut saya tidak mengidentifikasi masalah dengan tepat,” jelas Siti saat menjadi tamu di program Karni Ilyas Club, dikutip MapayBandung.com Senin, 9 Agustus 2021.

Baca Juga: Sinopsis Film Safe: Aksi Jason Statham Lindungi Anak Berbakat dari Perselisihan Dua Mafia di Trans TV

Dia menjelaskan bahwa sejak pertama kali muncul wabah Covid-19 di Indonesia Maret 2020 lalu, Indonesia sudah beberapa kali menerapkan lockdown dengan wajah Indonesia mulai dari PSBB, PPKM, PPKM mikro, PPKM Darurat, dan PPKM Level 4 dengan tujuan menghilangkan kerumunan.

“Ya, kalau tujuannya menghilangkan kerumunan, tujuannya membatasi human to human contact sudah sudah dapat,” jelasnya lagi.

Permpuan asal Surakarta berusia 71 Tahun itu membeberkan bahwa Menteri Luhut Pandjaitan bisa menurunkan pergerakan masyarakat sampai 40%.

Baca Juga: TERBARU! Ini 10 Kecamatan dengan Kasus Aktif Covid-19 Paling Sedikit di Kota Bandung

Namun, masalahnya disini adalah mengapa jumlah kasus Covid-19 bisa tetap naik, padahal sudah diberlakukan begitu banyak pembatasan sebelumnya.

Dia kembali menjawab bahwa artinya PPKM atau pengurungan penduduk itu ternyata tidak atau bukan jalan keluar yang baik.

Menurutnya Indonesia harus tahu dengan persis apa penyebab terjadinya peningkatan jumlah kasus Covid-19 atau outbreak ini.

“Karena ternyata kasus masih tetap karena yang harus kita tahu persis apa penyebabnya terjadi outbreak. Apa benar karena kerumunan?,” ucap Siti lagi.

Siti Fadilah Supari menerangkan pemerintah harus lebih berani meniliti lagi, jangan selalu mengandalkan asumsi PPKM.

“Kemudian harus berani meneliti jadi ya apa penyebabnya sampai sekarang belum tahu lah. Selalu pakai asumsi PPKM-asumsi PPKM, kita menyelesaikan suatu masalah jangan pakai asumsi. Kita harus meneliti dengan betul dari data-data apa yang sudah kita punyai dari tahun 2020 sampai sekarang, kenapa justru outbreak itu muncul ketika kita vaksinasi mencapai 13 juta,” kata Siti tegas.

Baca Juga: Berakhir Hari Ini, Nasib PPKM Level 4 Akan Diumumkan Presiden Jokowi Malam Nanti

Siti berani mengungkapkan hal ini, sebab menurut penelitian yang ditemukan vaksinasi juga memiliki efek sampingnya tersendiri terhadap mutasi virus.

“Karena ada penelitian-penelitian yang menunjukkan bahwa vaksinasi itu juga ada side efeknya yang kurang bagus untuk mutasi virus dan untuk keganasan itu sendir,” sambungnya lagi.

Intinya Siti mengharapkan adanya penelitian yang lebih lagi serta mengungkapkan perlu adanya eksplorasi dari virus itu sendiri.*** (David Wardana/JOB Training)

Editor: Rian Firmansyah

Tags

Terkini

Terpopuler