Menko PMK Minta MUI Bantu BNPB dalam Proses Pemulasaraan Jenazah

16 Juli 2021, 10:10 WIB
Menko Bidang Pembanganan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy. /Dok. Sekretariat Kabinet RI

MAPAY BANDUNG - Situasi di Indonesia dalam menghadapi penyebaran Covid-19 sedang gawat, pasalnya bertambahnya pasien meninggal akibat Covid-19 membuat tenaga para petugas cukup terkuras. 

Sebab, pada proses pemulasaran jenazah hingga sampai ke penguburannya diserahkan penuh kepada BNPB sementara tenaga kesehatan kini hanya bisa menangani kasus pasien Covid-19 yang masih hidup saja.

Oleh karena itu, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia (Menko PMK), Muhadjir Effendy meminta Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk membantu BNPB dalam proses pemulasaran jenazah tersebut.

“Saya meminta bantuan kepada MUI terkait pemulasaraan jenazah. Presiden sudah memerintahkan Tenaga kesehatan tidak boleh ikut campur lagi mengurus jenazah dan diserahkan kepada BNPB. Tenaga Kesehatan Fokus menangani pasien yang masih hidup. Saya mohon kerjasama MUI dan ormas keagamaan mulai dari perawatan sampai penguburan sehingga lancar dan tidak timbul kontroversi di lapangan,” jelas Muhadjir dikutip MapayBandung.com dari lama MUI, Jumat, 16 Juli 2021.

Baca Juga: Belum Bisa Move On, Hotman Paris Unggah Foto Kenangan Bersama Meriam Bellina

Menurutnya pemulasaran jenazah yang terpapar Covid-19 ini sangatlah penting, sebab jika tidak tertangani dengan baik, dia takut apa yang terjadi di India dapat terjadi juga di Indonesia.

Di India sendiri Muhadjir menjelaskan jika jenazah Covid-19 sempat banyak yang tidak terurus.

“Ini bisa ditindaklanjuti. Jangan sampai kasus seperti di India terjadi di Indonesia, ketika di mana-mana ada jenazah yang tidak tertangani. Saya mohon perhatian betul terkait pemulasaraan jenazah ini, ” lanjutnya.

Oleh karena itu agar menghindari hal-hal tersebut dia juga turut memberikan contoh yang ada di Jawa Tengah. Ada sebuah kerjasama yang dibangun antara ormas Islam dengan anggota Banser yang membantu penguburan jenazah dari Rumah Sakit Muhammadiyah.

Baca Juga: Tak Terima Fotonya Jadi Disandingkan di Artikel Lois Owien, Louise Kartika Lapor Polisi

Merespon hal tersebut, MUI sendiri dijelaskan tengah menyusun rencana pelatihan pemulasaraan jenazah di masa pandemi Covid-19 kepada penyuluh agama di Kementerian Agama.

Hal tersebut memang sempat disampaikan juga oleh Wasekjen MUI M Ziyad.

“Dalam sembilan jam, ada 290 jenazah, jadi di rumah sakit itu ada jenazah yang sampai 20 jam belum keluar karena tenaga untuk pemakaman dan pemulasaraan jenazah kurang. Sekjen MUI menyampaikan kepada Dirjen Bimas Islam bagaimana memanfaatkan tenaga Penyuluh Agama untuk diperbantukan kepada rumah sakit yang memerlukan, maka perlu dilatih, ” ujarnnya.

Ziyad juga menambahkan jika rencana ini akan semakin matang setelah pertemuan antara beberapa pimpinan harian MUI dengan Pimpinan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), serta Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama, Kamaruddin Amin.*** (David Wardana Saputra/JOB)

Editor: Haidar Rais

Sumber: MUI

Tags

Terkini

Terpopuler