Bagaimana Jadinya Jika Puasa tapi Lupa Niat, Apakah Puasanya Sah? Ini Jawabannya

- 7 Maret 2023, 17:15 WIB
Ramadhan 2023 Berapa Hari Lagi? Cek Informasi dan Niat Puasa Ramadhan
Ramadhan 2023 Berapa Hari Lagi? Cek Informasi dan Niat Puasa Ramadhan /

 

MAPAY BANDUNG – Sebelum menjalankan puasa, umat muslim diwajibkan untuk mengucapkan niatnya terlebih dahulu.

 

Namun, apakah puasanya sah jika kita lupa membaca niat puasa? Begini jawabannya.

Seperti diketahui, pada umumnya niat dilakukan sebelum berpuasa. Hal itu termasuk rukun puasa yang harus dilakukan.

Adapun niat untuk berpuasa bisa dengan berbagai bahasa seperti:

Baca Juga: Resep Sosis Homemade yang Bisa untuk 12 Orang Cocok untuk Ide Jualan Takjil saat Bulan Puasa

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adaa’i fardhi syahri ramadhaana haadzihis sanati lillahi ta’ala.

Yang memiliki arti sebagai berikut:

“Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta'ala.”

Dilansir MapayBandung.com dari Nu Online pada hari Selasa 7 Maret 2023, pada Mazhab Syafi'i, niat puasa wajib khususnya puasa Ramadhan harus dilakukan pada waktu malam hari di mana keesokan harinya akan menjalani puasa.

Baca Juga: Praktis! Simak Resep Rabokki–Ramen Tteokbokki Tanpa Gochujang Ala Chef Devina Hermawan

Rentang waktu malam ini adalah waktu setelah terbenamnya matahari (maghrib) sampai dengan sebelum terbitnya fajar shadiq (belum masuk waktu shalat subuh). Berdasarkan sabda Rasulullah:

مَنْ لَمْ يُبَيِّتِ الصِّيَامَ قَبْلَ الْفَجْرِ فَلَا صِيَامَ لَهُ

“Barangsiapa yang tidak berniat puasa pada malam hari maka tak ada puasa baginya.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, Nasai, Tirmidzi, dan Ibnu Majah; lihat Hasan Sulaiman Nuri dan Alwi Abas al-Maliki, Ibanatul Ahkam fii Syarhi Bulughil Maram, juz 2, hal. 376)

Puasa bulan Ramadhan termasuk puasa wajib dengan niat yang harus dilakukan setiap malam karena puasa dalam tiap-tiap harinya adalah satu ibadah tersendiri. Jika seseorang lupa atau belum berniat pada malam hari maka puasa yang ia laksanakan pada siang hari dianggap tidak sah.

Baca Juga: Benarkah Eksfoliasi Menyebabkan Jerawat Makin Parah? Simak Penjelasan dr. Clarin Hayes

 

Hukum fiqih tetap mewajibkan orang tersebut berpuasa pada hari itu meskipun sudah jelas puasanya tersebut tidak sah. Tidak berhenti sampai di sini, orang tersebut juga harus mengganti (mengqadha) puasa hari tersebut di hari lain seperti hari di luar bulan Ramadhan (Nawawi al-Bantani, Kâsyifatus Sajâ [Jakarta: Darul Kutub Islamiyah, 2008), hal. 192).

Merupakan “kerugian” besar bagi seseorang yang lalai jika melupakan niat puasa namun tetap berpuasa. Sungguh itu merupakan hal yang dianggap tidak sah dan harus melakukan puasa ulang untuk menggantinya.

Meski demikian ulama mazhab Syafi'i tetap memberi solusi bagi siapa saja yang lupa belum berniat puasa Ramadhan pada malam harinya. Imam Nawawi dalam kitabnya Al-Majmû’ Syarhul Muhadzdzab menuturkan solusi tersebut sebagai berikut:

Baca Juga: Dijamin Laku! Inilah Resep Martabak Sosis Mozzarella ala Rudy Choirudin untuk Ide Jualan Takjil

وَيُسْتَحَبُّ أَنْ يَنْوِيَ فِي أَوَّلِ نَهَارِهِ الصَّوْمَ عَنْ رَمَضَانَ لِأَنَّ ذَلِكَ يُجْزِئُ عِنْدَ أَبِي حَنِيفَةَ فَيَحْتَاطُ بِالنِّيَّةِ

“Disunahkan (bagi yang lupa niat di malam hari) berniat puasa Ramadhan di pagi harinya. Karena yang demikian itu mencukupi menurut Imam Abu Hanifah, maka diambil langkah kehati-hatian dengan berniat.” (Yahya bin Syaraf An-Nawawi, Al-Majmû’ Syarhul Muhadzdzab, [Jedah: Maktabah Al-Irsyad, tt.], juz VI, hal. 315)

Orang yang lupa belum berniat puasa Ramadhan pada malam harinya ia masih memiliki kesempatan untuk melakukan niatnya di pagi harinya dengan catatan niat yang dilakukan pada pagi hari mesti dipahami dan niati sebagai sikap taqlid atau mengikuti dengan apa yang diajarkan oleh Imam Abu Hanifah.

Niatan taqlid seperti ini perlu mengingat Muslim Indonesia adalah penganut mazhab Syafi’i yang ajarannya mengharuskan niat di malam hari dan membatalkan niat di pagi hari.

Baca Juga: Benarkah Eksfoliasi Menyebabkan Jerawat Makin Parah? Simak Penjelasan dr. Clarin Hayes

Bila niat berpuasa di pagi hari sebagaimana di atas tidak diniati sebagai langkah taqlid terhadap Imam Abu Hanifah maka ia dianggap mencampuradukkan ibadah yang rusak.

Ini sebagaimana dijelaskan oleh Imam Ibnu Hajar Al-Haitami dalam kitab fatwanya:

وَفِي الْمَجْمُوعِ يُسَنُّ لِمَنْ نَسِيَ النِّيَّةَ فِي رَمَضَانَ أَنْ يَنْوِيَ أَوَّلَ النَّهَارِ لِإِجْزَائِهِ عِنْدَ أَبِي حَنِيفَةَ فَيُحْتَاطُ بِالنِّيَّةِ فَنِيَّتُهُ حِينَئِذٍ تَقْلِيدٌ لَهُ وَإِلَّا كَانَ مُتَلَبِّسًا بِعِبَادَةٍ فَاسِدَةٍ فِي اعْتِقَادِهِ وَذَلِكَ حَرَامٌ

“Dalam kitab Al-Majmû’ disebutkan, disunahkan bagi orang yang lupa berniat puasa di bulan Ramadhan untuk berniat pada pagi hari karena bagi Imam Abu Hanifah hal itu sudah mencukupi, maka diambil langkah kehati-hatian dengan niat. Niat yang demikian itu mengikuti (taqlid) Imam Abu Hanifah. Bila tidak diniati taqlid maka ia telah mencampurkan satu ibadah yang rusak dalam keyakinannya dan hal itu haram hukumnya.” (Ibnu Hajar Al-Haitami, Al-Fatâwâ Al-Fiqhiyyah Al-Kubrâ, juz IV, hal. 307)

Dengan demikian maka orang yang lupa berniat puasa pada malam hari masih dapat terselamatkan puasanya. Namun sekali lagi perlu ditegaskan bahwa solusi ini hanya untuk mereka yang lupa tidak berniat, bukan sengaja tidak berniat di malam hari.

Berikut informasi mengenai seputar solusi ketika melupakan niat puasa di bulan Ramadhan. Semoga bermanfaat.*** (Noli Juniar/Job Training)

Editor: Haidar Rais


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x