Bacaan Niat Puasa Ramadhan Sebulan Penuh, Arab, Latin dan Terjemahannya

- 1 April 2022, 05:39 WIB
Ilustrasi puasa. Bacaan Niat Puasa Ramadhan Sebulan Penuh, Arab, Latin dan Terjemahannya
Ilustrasi puasa. Bacaan Niat Puasa Ramadhan Sebulan Penuh, Arab, Latin dan Terjemahannya /Pexels.com/Engin Akyurt



MAPAY BANDUNG - Kementerian Agama beserta ormas Islam akan mengadakan sidang isbat untuk menentukan awal Ramadhan pada hari ini Jumat 1 April 2022.

Dalam sidang tersebut, akan diputuskan kapan dimulainya Ramadhan 1443 Hijriyah berdasarkan hasil rukyatul hilal.

Sebelum mengetahui kapan dimulainya bulan suci, ada baiknya kita menghapal bacaan niat puasa Ramadhan sebulan penuh.

Niat puasa Ramadhan sebulan penuh ini menjadi pandangan atau pendapat dari Mazhab Maliki.

Baca Juga: 6 Bacaan Niat Puasa Ramadhan, Arab, Latin, dan Terjemahnya

Berbeda dengan Mazhab Syafii yang mengharuskan orang berniat puasa pada setiap malam Ramadhan, pendapat Maliki mewajibkan niat puasa pada malam pertama Ramadhan.

Kitab Perukunan Melayu Besar yang sebagian besarnya mengutip dari Kitab Sabilul Muhtadin karya Syekh Arsyad Banjar mencantumkan lafal niat puasa Ramadhan sebulan penuh sebagai berikut ini:

نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ رَمَضَانَ كُلِّهِ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma syahri Ramadhāna kullihī lillāhi ta‘ālā.

Artinya, “Aku sengaja berpuasa bulan Ramadhan sekaliannya karena Allah ta’ala.” (Kitab Perukunan Melayu Besar, [Jakarta, Al-Aidrus: tanpa tahun], halaman 14).

Baca Juga: FIX! Bukan Rp16.000, Harga Pertamax Naik Berlaku 1 April 2022 Jam 00:00

Dikutip MapayBandung.com dari NU Online, kewajiban niat puasa pada malam awal Ramadhan diterangkan antara lain dalam Risalah Abi Zaid Al-Qairuwani yang disyarahkan dalam Kitab Al-Fawakihud Dawani.

Sedangkan niat puasa malam Ramadhan berikutnya tidak diwajibkan.

ويبيت الصيام في أوله "وليس عليه البيات" كل ليلة "في بقيته" وكذلك كل صوم يجب تتابعه يكفي النية الواحدة

Artinya, “Seseorang harus berniat puasa pada malam hari di awal Ramadhan. Tidak ada kewajiban niat berpuasa pada setiap malam pada hari-hari selanjutnya. Demikian juga berlaku pada puasa yang harus dikerjakan secara berurutan. Cukup niat sekali di awal,” (Syekh Ahmad bin Ghanim An-Nafrawi Al-Maliki, Al-Fawakihud Dawani, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: 1997 M/1418 H], juz I, halaman 467).

Baca Juga: Ternyata Warna-warna Cat Rumah ini Dipercaya Membawa Keberuntungan, Menurut Praktisi Kejawen Dewi Sundari

Bagi Mazhab Maliki, niat puasa Ramadhan cukup sekali. Niat puasa Ramadhan dilakukan pada malam hari. Orang tidak perlu khawatir bila lupa berniat puasa pada malam-malam Ramadhan berikutnya.

Setelah fiks akhir hari Sya’ban, seseorang dapat berniat pada malam pertama Ramadhan. Niat sekali dianggap cukup untuk ibadah puasa Ramadhan sebulan.

Meski demikian, Mazhab Maliki tetap menganjurkan orang untuk berniat puasa pada setiap malam Ramadhan. Wallahu a’lam.***

Editor: Rian Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah