Network
MAPAY BANDUNG - Setiap manusia pada umumnya dalam beramal, memiliki sifat ingin mendapatkan konpensasi atau imbalan dari Allah SWT.
Menanggapi hal ini, seorang pendakwah Ustadz Adi Hidayat mengatakan wajar jika memang sesuai fitrahnya, manusia dalam beramal menginginkan imbalan yang baik kepada Allah SWT.
Hal itu juga sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al-Imran ayat 133:
وَسَارِعُوْٓا اِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمٰوٰتُ وَالْاَرْضُۙ اُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَۙ
"Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan berharaplah mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa" (Q.S Al-Imran 133).
Baca Juga: Jumat Berkah, Begini Kata Ustadz Khalid Basalamah Keutamaan Membaca Surah Al-Kahfi di Hari Jumat
"Di Al-Qur'an mengatakan silahkan anda berharap, jadi mengerjakan amalan supaya bisa masuk surga. Itu puncak tertingginya, ada pun orang-orang tertentu beramal ingin mendapatkan Surga," tegas Ustadz Adi dalam YouTube Islam Channel yang dilansir MapayBandung.com pada Jumat 15 Oktober 2021.
Ketika seseorang berinfak, motivasi yang harus dimiliki adalah mendapatkan surga seluas langit dan bumi. Namun tingkatan yang lebih tinggi adalah orang yang berinfak pasrah mengenai amalannya, terserah Allah mau bagaimana? Yang penting tetap berinfak, tidak terlalu memikirkan imbalan.
"Cuman yang tidak tepat itu adalah, ketika amalan-amalan anda ditarik ke dalam urusan dunia. Itu yang sangat disayangkan, kalo mau beramal jangan mikirin dunia, sayang," ucapnya.
