Lawan Banjir Informasi, KH Masduki Baidlowi: Terapkan Hypno Writing, Apa Itu?

- 15 Juli 2021, 10:18 WIB
Juru Bicara Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Masduki Baidlowi menyebut jika usulan mudik untuk santi berlaku pada 4-5 Mei.*
Juru Bicara Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Masduki Baidlowi menyebut jika usulan mudik untuk santi berlaku pada 4-5 Mei.* /ANTARA/Asdep KIP Setwapres.

 

MAPAY BANDUNG - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Informasi dan Komunikasi, KH Masduki Baidlowi, meminta agar pemuda Indonesia saat ini untuk bisa menguasai Hypno Writing.

Menurutnya Hypno Writing sendiri akan menjadi satu peran penting untuk menjadi instrumen klarifikasi berita yang dimana saat ini zaman dibanjiri banyak informasi.

Terkait banjir informasi, Masduki Baidlowi menjelaskan jika imbas dari banjir informasi sendiri adalah kaburnya fakta dan opini yang ada.

Dia menjelaskan antara fakta dan opini di era banjir informasi seperti ini tidak nampak jelas bedanya.

“Ini satu hal yang mengharuskan kita hati-hati memilah berita itu. Karena fakta hilang, karena tenggelam oleh banjirnya opini. Fakta bergerak dalam deret hitung, sementara opini bergerak dalam deret ukur. Jadi tidak seimbang antara gerakan fakta dengan opini yang membanjiri kita semua,” ucapnya dikutip MapayBandung.com dari laman resmi MUI pada Kamis, 15 Juli 2021.

Baca Juga: Usai Beri Donasi Rp1 Miliar ke Reza Arap, Doni Salmanan Kembali Bikin Heboh, Bagikan Uang Tunai ke Pengendara

Maka dari itu, juru bicara Wakil Presiden Maruf Amin ini mengimbau agar media-media keagamaan hadir untuk bisa berfungsi sebagai pihak yang mengklarifikasi informasi yang ada.

“Maka bagaimana proyek peran media keagamaan sebagai media yang berfungsi untuk mengklarifikasi berita yang sangat penting dalam era banjir informasi? Banjir informasi kita alami sekarang, kalau dulu ketika saya jadi wartawan informasi begitu kurangnya dan orang butuh informasi,” jelasnya lagi.

Dengan banyaknya teknologi dan fitur yang hadir saat ini memang dapat memudahkan kehidupan bersosial dari masyarakat Indonesia, tapi di sisi lain ada juga sisi buruknya mulai dari maraknya buzzer, influencer, dan lain sebagainya.

Halaman:

Editor: Rian Firmansyah

Sumber: MUI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah