6 Amalan Dianjurkan Saat Idul Adha, Nomor 6 Banyak yang Belum Tahu

3 Juni 2024, 12:00 WIB
Ilustrasi sholat Idul Adha dilaksanakan pada tanggal berapa? ini niat sholat Idul Adha. / Pexels/didno /

BRAGA, MAPAYBANDUNG.COM - Berikut 6 amalan yang sunnah dikerjakan pada saat Hari Raya Idul Adha.

Umat Islam Indonesia akan merayakan Idul Adha pada Senin 17 Juni 2024. Pada hari tersebut, ada enam amalan yang dianjurkan.

Dilansir MapayBandung.com dari laman NU Online Minggu 2 Juni 2024, berikut penjelasannya.

Baca Juga: 8 Arti Mimpi Bertemu Orang yang Disuka, Mungkinkah Jadi Jodoh Kita? Simak Tafsirnya

1. Mengumandangkan takbir

Amalan yang paling dianjurkan pada Idul Adha adalah mengumandangkan takbir di masjid-masjid, mushalla, dan rumah-rumah. Anjuran ini mulai bisa dilakukan pada malam hari raya Idul Adha, hingga hari tasyrik terakhir, 13 Dzulhijjah 1445 H.

Hal ini sebagaimana termaktub dalam kitab Raudlatut Thalibin, bahwa disunahkan mengumandangkan takbir pada malam hari raya mulai terbenamnya matahari, dan sangat disunahkan juga menghidupkan malam hari raya tersebut dengan beribadah.

2. Mandi sahalat Idul Adha

Sebelum melaksanakan shalat Idul Adha, dianjurkan untuk mandi dengan niat khusus. Hal ini boleh dilakukan mulai pertengahan malam pada Senin 17 Juni 2024 dini hari sebelum waktu subuh, dan yang lebih utama adalah sesudah waktu subuh.

Tujuan dari mandi adalah membersihkan anggota badan dari bau yang tidak sedap dan membuat badan menjadi segar bugar. Karenanya, mandi sebelum waktu berangkat adalah yang paling baik. Berbeda jika mandinya setelah pertengahan malam, maka kemungkinan bau badan akan kembali lagi, begitu juga kebugaran badan.

Namun, kesunnahan mandi ini tidak terbatas untuk kalangan tertentu, tetapi juga untuk semua kaum muslimin, laki-laki maupun perempuan, baik yang akan berangkat melaksanakan shalat Id maupun bagi perempuan yang sedang udzur syar’i sehingga tidak bisa melaksanakan shalat Id.

Baca Juga: Persib Juara, Bojan Hodak Akan Tinggalkan Bandung

3. Menggunakan wangi-wangian

Hal lain yang disunahkan saat Idul Adha adalah memakai wangi-wangian, memotong rambut, memotong kuku, hingga menghilangkan bau-bau yang tidak enak, untuk memperoleh keutamaan hari raya tersebut.

Sebab, pada hakikatnya, hal-hal tersebut boleh dilakukan kapan saja, ketika dalam kondisi yang memungkinkan, dan tidak harus menunggu datangnya hari raya, misalnya saja seminggu sekali saat hendak melaksanakan shalat Jumat. Dalam kitab Al-Majmu’ Syarhul Muhaddzab terdapat keterangan mengenai amalan sunnah ini.

4. Menggunakan pakaian bersih dan suci

Menyambut Idul Adha, umat Islam juga dianjurkan untuk memakai pakaian yang paling baik lagi bersih dan suci. Menurut sebagian ulama, yang paling utama adalah memakai pakaian yang putih dan memakai serban. Berkaitan dengan memakai pakaian putih, ini diperuntukkan bagi kaum laki-laki yang hendak mengikuti jamaah shalat Idul Adha maupun yang tidak mengikutinya.

Adapun untuk perempuan, cukuplah memakai pakaian yang sederhana atau pakaian yang biasa ia pakai sehari-hari, karena berdandan dan berpakaian secara berlebihan hukumnya makruh, begitu juga menggunakan wangi-wangian secara berlebihan sebagaimana diuraikan dalam kitab Raudlatut Thalibin.

Hal ini juga sesuai sabda Nabi Muhammad saw dalan hadits yang diriwayatkan dari Sahabat Ibnu Abbas RA, "Rasulullah saw di hari raya Id memakai Burda Hibarah (pakaian yang indah berasal dari Yaman)."

Baca Juga: Geger! Pria di Bandung Bunuh Diri Diduga Gara-gara Masalah Asmara

5. Jalan kaki ke masjid

Saat berjalan menuju ke masjid ataupun tempat shalat Idul Adha ini hendaknya dilakukan dengan berjalan kaki. Sebab, hal itu lebih utama, sedangkan untuk para orang yang telah berumur dan orang yang tidak mampu berjalan, maka boleh saja ia berangkat dengan menggunakan kendaraan.

Sebab, dengan berjalan kaki, orang ini bisa bertegur sapa mengucapkan salam dan juga bisa bersalam-salaman sesama kaum muslimin.

Hal ini sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw yang diriwayatkan dari Ibnu Umar, "Rasulullah saw berangkat untuk melaksanakan shalat Id dengan berjalan kaki, begitu pun ketika pulang tempat shalat Id."

Berangkat lebih awal juga dianjurkan guna mendapatkan barisan depan. Sembari menanti shalat berjamaah dimulai, dianjurkan untuk bertakbir. Hal ini sebagaimana dijelaskan Imam Nawawi dalam kitabnya Raudlatut Thalibin.

Baca Juga: Wow! Inilah Daerah Penghasil Wanita Cantik Terbanyak di Jawa Barat

6. Makan usai Shalat Idul Adha

Selepas melaksanakan shalat Idul Adha, disunnahkan makan. Pada masa Nabi Muhammad SAW, makanan tersebut berupa kurma yang jumlahnya ganjil, entah itu satu biji, tiga biji ataupun lima biji, karena makanan pokok orang Arab adalah kurma.

Jika di Indonesia makanan pokok adalah nasi, akan tetapi jika memiliki kurma, maka hal itu lebih utama, jika tidak mendapatinya maka cukuplah dengan makan nasi atau sesuai dengan makanan pokok daerah tertentu. Hal ini sebagaimana diriwayatkan juga dari Sahabat Anas ra dan Sahabat Buraidah ra.***

Editor: Rian Firmansyah

Tags

Terkini

Terpopuler