MAPAY BANDUNG - Berikut adalah doa gang sering dibaca oleh Rasulullah pada malam Lailatul Qadar.
Nabi Muhammad SAW selalu menyambut malam Lailatul Qadar dengan mengajarkan kepada semua umatnya agar melakukan i’tikaf.
Sebenarnya i’tikaf bisa dilakukan kapan saja dan selama apapun. Bahkan diterangkan di dalam pandangan Imam Syafi’i, meskipun itu hanya sesaat, selama dibarengi oleh niat yang suci itu bisa dilakukan.
Baca Juga: Nasi Bakso Bakar Simpel dan Nikmat Ini Cocok Untuk Menu Buka Puasa, Catat Resepnya
Dilansir MapayBandung.com dari Nu.Online, Sabtu 8 April 2023, dulu Nabi Muhammad selalu melakukannya pada sepuluh hari dan malam terakhir pada bulan puasa, dan disanalah nabi bertadarus, merenung sambil berdoa kepada Allah SWT
Muhammad Quraish Shihab dalam Membumikan Al-Qur’an: Fungsi dan Peran Wahyu di dalam Kehidupan Masyarakat (1999) mengungkapkan bahwa salah satu doa yang paling sering nabi baca adalah.
ِرَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّار
Rabbana atina fiddunya hasanah, wa fil akhirati hasanah wa qina ‘adzabannar.
Artinya: "Wahai Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami kebajikan di dunia dan kebajikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa api neraka."
Baca Juga: Link Nonton Taxi Driver 2 Episode 14 Sub Indo, Saksikan Aksi Kim Do Ki Malam Ini
Doa yang paling sering dipanjatkan oleh Nabi Muhammad SAW tersebut bukan hanya sekadar maksud dari sebuah permohonan untuk memperoleh kebajikan di dunia dan akhirat, tetapi juga untuk memantapkan langkah dalam berupaya meraih kebajikan yang dimaksud.
Dalam artian lain, daya atau kemampuan untuk mendapatkan kebajikan tersebut. Sebab doa sendiri mengandung arti permohonan yang disertai usaha.
Dampak dari doa tersebut tidak hanya untuk mendapatkan kebaikan di dunia, tetapi juga bagaimana kebaikan tersebut berlanjut hingga akhirat.
Hal ini juga sesuai dengan hakikat yang terdapat pada malam Lailatul Qadar itu sendiri yaitu kebaikan dan kemuliaannya yang bersifat tanazzalul (berkesinambungan).
Baca Juga: 4 Amalan Penting Untuk Mengejar Lailatul Qadar Agar Mendapatkan Keutamaannya
Nabi Muhammad SAW sangat menganjurkan untuk mengamalkan i’tikaf di masjid dalam rangka melakukan perenungan dan penyucian jiwa. Masjid sendiri adalah tempat yang suci, tempat segala aktivitas kebajikan bermula.
Jika sedang berada di masjid, kita diharapkan merenung tentang diri dan apa saja yang sudah ia lalui.
Ditambah lagi ketika berada di masjid, kita dapat menghindar dari hiruk pikuk yang menyesakkan jiwa dan pikiran guna memperoleh tambahan pengetahuan dan pengayaan iman.
Itulah sebabnya ketika sedang melakukan i’tikaf, kita dianjurkan untuk memperbanyak doa dan bacaan Al-Qur’an, atau bacaan-bacaan lain yang dapat memperkaya iman dan ketakwaan.
Perihal turunnya malaikat seperti dijelaskan dalam Surat Al-Qadr ayat 4, bahwa pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.
Baca Juga: 3 Rekomendasi Film Bertema Islami Penuh Inspirasi yang Cocok untuk Ngabuburit di Bulan Ramadhan
Ketika bertepatan pada malam Lailatul Qadar dan menemui orang yang mempersiapkan diri menyambutnya, bisa diartikan bahwa ia akan disertai oleh malaikat.
Hal tersebut tentunya membuat hati selalu didorong untuk melakukan kebaikan secara terus menerus.
Jiwanya akan selalu merasakan salam (rasa aman dan kedamaian) yang tidak terbatas sampai fajar malam lailatul qadar, tetapi hingga akhir hayat menuju fajar kehidupan baru di hari kehidupan kelak.*** (Welly Mellyant/Job Training)
Ikuti berita MapayBandung.com lainnya di Google News.