Benarkah Anak yang Tidak Aqiqah Doanya Akan Terhambat dan Tidak Terkabulkan? UAH Beri Jawaban Tegas

30 Juni 2022, 13:15 WIB
Ustadz Adi Hidayat jelaskan dua kaitan utama dari aqiqah. /Tangkap layar YouTube.com/Audio Dakwah.

MAPAY BANDUNG - Dalam beberapa cerita masyarakat menyebutkan, bahwa jika ada anak yang tidak melaksanakan aqiqah maka doa akan terhambat, bahkan tidak akan dikabulkan oleh Allah Subhanahu Wata'ala.

Menanggapi hal tersebut, seorang pendakwah sekaligus ahli Qur'an Ustadz Adi Hidayat (UAH) menyampaikan, cerita itu tidaklah benar adanya.

Maka dari itu, Ustadz Adi Hidayat (UAH) kali ini akan meluruskan, mengenai stigma anak yang tidak aqiqah, maka doa akan terhambat, hingga tidak akan dikabulkan oleh Allah Subhanahu Wata'ala.

Baca Juga: Bikin Pelanggan Berdatangan, Ini Tuah Burung Perkutut Udan Mas, Segera Pelihara

"Ini tidak benar, karena bertentangan dengan Al-Qur'an dan sunnah. Satu tidak ada dalilnya dalam Al-Qur'an, tidak ada dalilnya dalam Hadits, dan tidak ada kaitan khusus antara aqiqah dan terkabulnya sebuah doa," tutur Ustadz Adi Hidayat (UAH), yang dikutip MapayBandung.com dari YouTube Mentari Senja TV, Kamis 30 Juni 2022.

UAH menjelaskan, siapapun yang memanjatkan doa maka akan dikabulkan oleh Allah Subhanahu Wata'ala, selama ia berdoa dengan benar dan bersungguh-sungguh.

"Siapapun yang meminta, sepanjang yakin karena Allah, mau sudah di aqiqah atau belum di aqiqah, kalau dia minta dengan bersungguh-sungguh, maka akan dikabulkan oleh Allah Subhanahu Wata'ala," tuturnya.

Baca Juga: Berhati-hatilah Wanita Jika Menggunakan Parfum, UAH Sebut Hukumnya Dilarang Jika Tujuannya Seperti Ini

Sambung UAH menyampaikan, kaitan aqiqah bukanlah kepada terkabulnya sebuah doa, melainkan ada hal utama yang menjadi poin aqiqah.

"Kaitan aqiqah bukan terkabul dengan doa, aqiqah itu terkait dengan dua hal utama. Satu, bentuk syukur kita kepada Allah. Dua, upaya untuk memotong sifat buruk anak," kata Ustadz Adi Hidayat (UAH).

Bersyukur menjadi hal pertama yang dalam kaitan aqiqah, dalam hal ini kita bersyukur karena telah dikaruniai keturunan seorang anak.

Baca Juga: Cara Membuat Mental Burung Perkutut Semakin Kuat dan Perkasa, Lakukan 4 Tips Ini Biar Menang Kontes

Hal yang kedua adalah upaya untuk memotong sifat buruk anak, dan ini yang paling penting kata Ustadz Adi Hidayat.

"Yang kedua ini yang paling penting, aqiqah berasal dari kata 'aqqa' yang artinya dipotong. Dalam ilmu fiqh, artinya upaya (orangtua) untuk memotong sedini mungkin sifat buruk anak, berharap agar menjadi pribadi yang baik ketika ia tumbuh dewasa," tutup Ustadz Adi Hidayat.***

Editor: Asep Yusuf Anshori

Tags

Terkini

Terpopuler