Kata Peneliti ITB Soal Penyebab Longsor di Bandung Barat, Pantas Saja Ini Pemicunya

- 27 Maret 2024, 13:30 WIB
Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) gabungan saat mengevakuasi korban tertimbun material longsor di Kampung Gintung, Desa Cicendo, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (26/3/2024).
Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) gabungan saat mengevakuasi korban tertimbun material longsor di Kampung Gintung, Desa Cicendo, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (26/3/2024). /ANTARA/HO-BPBD Bandung Barat

Hampir semua bencana memiliki tanda-tanda yang mengawali kejadiannya, termasuk longsoran. Gejala tersebut dapat dilihat pada tiga bagian utama dari suatu lereng, yakni bagian kepala (head), tubuh (body), dan kaki (foot).

Baca Juga: 3 Jasad Korban Longsor di Cipongkor KBB Berhasil Ditemukan, 7 Korban Lain Masih Proses Pencarian

Gejala di bagian kepala lereng umumnya ditandai dengan retakan-retakan memanjang pada tanah, yang umumnya melengkung untuk jenis longsoran nendetan (slump); pada bagian badan lereng ditandai dengan pepohonan atau tiang-tiang listrik yang mulai miring karena adanya pengaruh pergerakan awal longsoran; dan di bagian kaki lereng umumnya muncul sembulan tanah (bulging) dan munculnya mata air karena bagian ini merupakan bagian yang menahan gaya yang dihasilkan dari pergerakan dari bagian kepala dan badan lereng.

Untuk itu kata Iman perlu adanya mitigasi kebencanaan perlu peran serta berbagai pihak, mulai dari pemerintah pusat dan daerah, industri, perguruan tinggi, lembaga kemasyarakatan, media massa, hingga pelibatan masyarakat itu sendiri.

“Semua lini harus saling bahu-membahu untuk meningkatkan kewaspadaan akan potensi terjadinya longsoran, minimal mengetahui gejala-gejala awalnya, sehingga akan lebih waspada,” ujarnya.***

Halaman:

Editor: Asep Yusuf Anshori


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x