Namun para pejuang yang berjuang melawan penjajah berhasil menghindar dan bersembunyi di sepanjang Sungai Cisiluman, tanpa meninggalkan jejak.
Kejadian itulah yang menjadi asal muasal nama Desa Siluman, yang diambil dari keberhasilan para pejuang dalam menyelamatkan diri di tengah-tengah kegelapan yang mencekam.
“Dahulu ada kali (sungai) yang namanya Cisiluman, setiap pejuang yang bersembunyi di kali itu tidak pernah ditemukan oleh penjajah,” ucap Warman, Kepala Desa Siluman.
Meskipun pernah ada rencana untuk mengubah nama Desa Siluman, tetapi warga setempat menentang hal tersebut. Mereka merasa bahwa nama desa tersebut memiliki nilai historis yang penting, yang tidak boleh dilupakan.
Warga ingin agar cerita tentang asal-usul nama desa itu tetap hidup dan menjadi bagian dari warisan budaya yang mereka wariskan kepada generasi berikutnya.
Baca Juga: Horor! Sekelompok Mahasiswa Jabar Diteror Pocong Lusuh, Kisahnya Mirip KKN di Desa Penari
Dari segi ekonomi, mayoritas penduduk Desa Siluman menggantungkan penghasilannya dari pembuatan kerajinan kayu.
Produk-produk yang dihasilkan oleh warga desa ini dikirim ke berbagai kota di sekitarnya, termasuk Bandung dan Jakarta, sebagai salah satu sumber pendapatan utama bagi masyarakat setempat.
Desa Siluman, dengan jumlah penduduk mencapai 7320 jiwa, merupakan komunitas yang terdiri dari warga pribumi dan pendatang dari luar Kabupaten Subang.