MAPAY BANDUNG - Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin, menginginkan bangunan-bangunan yang berada di wilayah rawan gempa di Jawa Barat tahan guncangan gempa. Bey pun mencontohkan negara Jepang.
Menurutnya, Jepang yang dengan letaknya berada di lokasi seismik aktif menjadikan negara tersebut sebagai negara rawan gempa, sehingga pemerintah setempat sangat ketat dalam hal kebijakan perizinan mendirikan bangunan.
Baca Juga: Dirut PT KAI: SOP Kereta Api Jalur Stasiun Cicalengka-Haurpugur Ditingkatkan Pasca Kecelakaan
Selain itu, Jepang yang terakhir mengalami gempa pada 1 Januari 2024 lalu, mewajibkan seluruh bangunan menjalani pemeriksaan keselamatan secara rutin setiap 10 tahun sekali, untuk memastikan tetap tahan gempa dan aman untuk dihuni.
"Struktur bangunan harus menyesuaikan dengan kondisi. Seperti di Jepang, gempa tapi bangunannya tetap kuat," kata Bey Machmudin, yang dikutip MapayBandung.com dari ANTARA, Senin 8 Januari 2024.
Baca Juga: Petani Milenial Dikabarkan Susul JQR Jadi Program yang Bakal Dihentikan Bey Machmudin Tahun Ini
Sehubungan dengan hal itu, Bey Machmudin meminta pemerintah kota dan kabupaten di Jabar untuk melakukan cek ulang kondisi bangunan di wilayah rawan bencana gempa.
Pasalnya, Jabar termasuk wilayah yang rawan terjadi gempa bumi, sehingga seluruh daerah di Jabar agar mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana alam, termasuk gempa bumi.
Baca Juga: JQR Resmi Bubar, 2 Program Unggulan Ridwan Kamil Ini Juga Disebut Bakal Dicoret Bey Machmudin