Tenggelamkan 28 Desa, Kondisi Danau Buatan di Jabar Ini Bikin Sedih, Kering Akibat Kemarau Panjang

- 27 Oktober 2023, 11:00 WIB
DUA orang siswa melihat pemandangan Waduk Jatigede yang surut di Kecamatan Darmaraja, Kabupaten Sumedang, Selasa (3/10/2023).
DUA orang siswa melihat pemandangan Waduk Jatigede yang surut di Kecamatan Darmaraja, Kabupaten Sumedang, Selasa (3/10/2023). /Black_Lens21/DENI ARMANSYAH/KONTRIBUTOR "PR"

MAPAY BANDUNG - Ada sebuah danau buatan di Jawa Barat yang menenggelamkan 28 desa dan kini kondisinya memperihatinkan. Kondisi danau buatan ini memperihatinkan karena kering akibat kemarau panjang dan fenomena El Nino.

Jawa Barat sendiri memiliki sejumlah danau buatan yang difungsikan sebagai pengendali banjir dan cadangan air.

Salah satu danau buatan terkenal dan populer memiliki luas sekitar 4.983 hektare yang berlokasi di Sumedang.

Pembangunan danau buatan terbesar di Jawa Barat ini dimulai tahun 2008 pada masa kepresidenan Susilo Bambang Yudhoyono. Namun danau buatan ini baru diresmikan pada tahun 2015 serta beroperasi penuh pada 2017.

Baca Juga: MasterChef Indonesia Season 11 Tayang Jam Berapa Hari Ini? Simak Jadwal RCTI Sabtu 28 Oktober

Danau buatan yang dimaksud adalah Waduk Jatigede. Sebelum dibangun Waduk Jatigede, di area tersebut ada beberapa desa yang ditenggelamkan.

Area genangan Waduk Jatigede meliputi 28 desa di Kecamatan Darmaraja, Kecamatan Wado, Kecamatan Jatigede dan Kecamatan Jatinunggal.

Di kecamatan Jatigede ada lima desa yang terendam, yaitu Desa Jemah, Ciranggem, Mekarasih, Sukakersa, dan Cijeungjing. Kecamatan Jatinunggal hanya ada dua desa, yaitu Desa Sirnasari dan Pawenang.

Kemudian Kecamatan Wado, Desa Wado, Padajaya, Cisurat, dan Sukapura. Sementara desa yang paling banyak terendam berada di Kecamatan Darmaraja.

Ada 13 desa yaitu Desa Cipaku, Pakualam, Karangpakuan, Jatibungur, Sukamenak, Leuwihideung, Cibogo, Desa Sukaratu, Tarunajaya, Ranggon, Neglasari, Darmajaya. Di Kecamatan Cisitu, Desa Pajagan, Ciguntung, Cisitu, dan Sarimekar tergenang Bendungan Jatigede.

Baca Juga: Mulai Saat Ini Makan Soto Sama Kuahnya, dr. Zaidul Akbar Sebut Bisa Atasi Maag dan Asam Lambung

Tapi sayang, saat ini kondisi Waduk Jatigede mengering akibat kemarau panjang.

Seperti dilansir MapayBandung.com dari Desk Jabar pada Jumat 27 Oktober 2023, tampak kondisi dataran yang retak-retak kering khas bekas terkena air lalu tersinari terik, tetapi tampak rumput-rumput atau mirip lumut hijau.

Saking keringnya bahkan sejumlah mobil berderet parkir pada dasar permukaan Waduk Jatigede Sumedang, namun pada tepiannya masih ada air yang menggenang.

Diperkirakan, air yang menggenang itu juga sebenarnya cukup dangkal, dan berada pada bagian paling dalam dasar waduk Jatigede Sumedang.

Baca Juga: Kenapa Dinamakan Pasupati? Ternyata Nama Jembatan 2,8 KM di Bandung Ini dari Singkatan, Begini Ceritanya

Diketahui anggaran pembangunan waduk Jatigede ini menelan biaya cukup besar senilai Rp2,2 Triliun.

Saking mengering, puing-puing sisa bangunan dari desa yang dahulunya ditenggelamkan untuk pembangunan waduk Jatigede pada 2015 lalu, kini kembali bermunculan.

Sebelum mengering seperti sekarang, Waduk Jatigede menawarkan panorama keindahan alam.

Di tempat ini, wisatawan akan dimanjakan dengan pemandangan puncak-puncak bukit serta hamparan air.

Wisatawan bakal semakin dibuat terpesona dengan berdirinya Monumen Kujang Sapasang yang didirikan di sisi Waduk Jatigede.***

Editor: Rian Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah