MAPAY BANDUNG - Polemik yang terjadi di pesantren Al Zaytun menyita perhatian banyak pihak.
Salah satunya Kemenag Jabar yang berencana menyiapkan mitigasi untuk menyelamatkan 5.000 santri Ponpes Al Zaytun.
Kemenag Jabar menyiapkan langkah tersebut pasca MUI merekomendasikan penutupan pesantrean Al Zaytun.
Baca Juga: Dihantam Cedera, Tyronne Del Pino Absen di Laga Kontra Arema FC? Ini Kata Dokter Persib
"Total ada 5.014 santri yang menempuh pendidikan di Ponpes Al Zaytun," kata Pelaksana harian (plh) Kepala Kanwil Kemenag Jabar Ali Abdul Latief, dikutip dari PMJNews, Rabu 5 Juli 2023.
Ali menerengkan rekomendasi MUI itu didukung oleh pemerintah jika benar terbukti Panji Gumilang dan Ponpes Al Zaytun mengajarkan pendidikan menyimpang dan bertentangan dengan syariat Islam.
"Sekarang, Kanwil Kemenag Jabar masih menunggu kepastian keputusan pemerintah pusat terkait nasib Ponpes Al Zaytun di Desa, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu tersebut," tambahnya.
Baca Juga: Dikabarkan Berpacaran dengan Chae Jong Seok, Agensi Han So Hee Bilang Begini
Sekedar informasi, meskipun Ponpes Al Zaytun dan pimpinannya, Panji Gumilang alias Abu Toto menuai polemik dan kontroversi, pesantren tersebut masih menerima peserta didik baru.
Kemenag Jabar mencatat jumlah santri di Ponpes Al Zaytun pada periode 2022-2023, lebih dari 5.000 orang.
Baca Juga: Dalam Waktu Dekat Jalan Menuju Masjid Al Jabbar Bakal Dilebarkan untuk Urai Kemacetan
Para santri sekolah di Madrasah Ibtidaiyah sebanyak 1.289 orang, madrasah tsanawiyah (MTs) 1.979, madrasah aliyah (MA) 1.746.***
Ikuti berita MapayBandung.com lainnya di Google News.