Usai Terlibat Kecelakaan, Kedatangan Siswa Study Tour SMPN 3 Garut Disambut Haru Orangtua

- 14 Februari 2023, 12:15 WIB
Kedatangan siswa study tour SMPN 3 Garut yang sempat terlibat kecelakaan disambut suasana haru dan pilu keluarga dan pihak sekolah.
Kedatangan siswa study tour SMPN 3 Garut yang sempat terlibat kecelakaan disambut suasana haru dan pilu keluarga dan pihak sekolah. /Diskominfo Kabupaten Garut

MAPAY BANDUNG - Kedatangan siswa study tour SMPN 3 Garut disambut suasana haru dan pilu orang tua dan pihak sekolah.

Hal tersebut terjadi semata-mata atas rasa cinta dan khawatir dari para orang tua, setelah kejadian musibah kecelakaan lalu-lintas (laka lantas) menimpa anak-anaknya ketika dalam perjalanan pulang study tour dari Yogyakarta.

Kedatangan para siswa tersebut disambut langsung oleh Wakil Bupati (Wabup) Garut dr. Helmi Budiman, dan istri dr. Hani Firdiani Budiman, Senin 13 Februari 2023.

Helmi beserta istri dan para orang tua siswa sudah berada di SMPN 3 Garut sejak pukul 16.00 WIB, memenuhi Jalan Ahmad Yani menunggu kepulangan sang buah hati.

Baca Juga: Rosé Blackpink Cover Lagu Until I Found You dari Stephen Sanchez, Ini Lirik dan Terjemahannya

Kecelakaan itu sendiri terjadi pada Minggu malam 12 Februari, di mana bus yang ditumpangi para siswa dan guru pembimbingnya mengalami lakalantas di Jalan Daendels, Kabupaten Purworejo.

Atas kejadian tersebut, Helmi menyampaikan bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten (Pemdakab) Garut akan menanggung semua pengobatan penyintas laka lantas yang didominasi oleh siswa-siswi SMPN 3 Garut ini.

"Nah ini kan kita (biayanya) dari pemerintah, jadi ini dari pemerintah dari pemda, iya (menanggung semua biaya pengobatan)," kata Helmi ketika diwawancara oleh media.

Baca Juga: Infeksi Tenggorokan, Batuk, dan Pilek Bisa Diatasi dengan Teh Ini, Simak Resep dr. Zaidul Akbar

Ia mengatakan ada 17 siswa SMPN 3 Garut yang mengalami luka ringan hingga sedang akibat musibah laka lantas tersebut.

"Jadi semua yang kecelakaan kemarin yang tadi malam ada 17 orang yang luka ringan sampai sedang, ini sekarang diperiksa lagi ya, ternyata ada yang diduga patah ya, ini kan perlu ditindaklanjuti, ada yang diduga juga kalau kita keseleo lah gitu ya, ini kan perlu tindak lanjut, kemudian ada luka memar yang emang itu perlu diperiksa lebih lanjut, jadi sekarang tim medis bekerja sama dengan sekolah, merujuk untuk melakukan pengobatan selanjutnya," ucapnya.

Guna memulihkan psikis penyintas, lanjut Helmi, para siswa yang berada di bus yang mengalami laka lantas akan diliburkan sementara.

"Iya (yang terluka) diliburkan dulu, yang ini aja yang kecelakaan aja, kalau yang bis 1 nggak, yang bis 1 tetap belajar, kalau yang (bis) 2 kan mereka walaupun tidak luka secara fisik dia ada trauma, jadi kita liburkan terlebih dahulu," ujarnya.

Baca Juga: Dikira Puncak Ternyata Bukan! Tempat Wisata Terdingin Jawa Barat ada di Daerah Ini, Orang Bandung Pasti Tahu

Helmi memaparkan, atas kejadian yang menimpa SMPN 3 Garut, pihaknya akan memperketat izin pelaksanaan study tour, dan mewajibkan sekolah yang akan melakukan hal yang sama untuk melapor ke Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Garut.

"Jadi semua sekolah yang mau melakukan study tour itu harus lapor semua kepada Dinas Pendidikan, nanti dinas pendidikan yang akan memberikan arahan-arahan, terkait dengan prosedur yang harus ditempuh, yang sangat ketat, untuk menghindari (hal-hal tak terduga dan) langkah antisipasi," katanya.

Kepala Disdik Garut Ade Manadin menuturkan, ke depan pihaknya akan menata ulang persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi oleh pihak sekolah sebelum menyelenggarakan acara study tour.

Ade mengatakan, pihaknya akan mengkaji terlebih dahulu beberapa sekolah yang sudah bersurat ke Disdik Garut untuk permintaan izin penyelenggaraan study tour.

"Akan dikaji dulu (bagi yang akan berangkat study tour), akan saya kaji dan akan dipanggil kepala sekolahnya yang mau berangkat, sebab sampai saat ini ada yang sudah kirim surat tapi belum di-follow up, akan saya panggil kepala sekolahnya dan komite sekolahnya, ini keinginan siapa? Keinginan sekolah atau keinginan anak dan orang tuanya, jangan sampai sebagaimana di teman-teman yang lain bahwa guru itu numpang keren numpang bayar (numpang) piknik dari orang tua seperti itu, akan diperbaiki lah Insyaallah," ucapnya.

Baca Juga: 20 Ucapan Valentine Romantis Lengkap dengan Link Twibbon, Segera Pasang Foto dengan Orang Tersayang

Ade menilai bahwa study tour itu bukan hanya piknik saja, melainkan tetap harus memiliki nilai edukasi pendidikannya.

Kepala Sekolah SMPN 3 Garut Agus mengungkapkan, ada 98 siswa dengan 9 pembimbing yang berangkat study tour ke Yogyakarta pada 10-12 Februari 2023 ini.

Ia menegaskan jika pihak sekolah tidak mewajibkan setiap siswa untuk mengikuti study tour ini, dan prosedur keberangkatan pun, menurutnya didahului dengan izin orang tua.

"Oh tidak wajib, (kalau yang tidak ikut) tidak apa-apa, tidak ada tugas, cuman siswa kami kan ada 1.056 yang berangkat 98, tidak 10% paling 9%, itu pun ada persyaratannya izin orang tua, (apakah) diizinkan, kemudian tidak punya penyakit (berat), kan itu ada syaratnya," ujarnya.

Berkaitan dengan trauma healing bagi siswa, lanjut Agus, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait guna mengobati rasa trauma dari para siswa.***

Ikuti berita MapayBandung.com lainnya di Google News.

Editor: Rian Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x