Di Garut Ada Aplikasi Gentra Karya, Bantu Warga Cari Kerja

- 30 Desember 2022, 21:45 WIB
 Bupati Garut, Rudy Gunawan me-launching aplikasi Gentra Karya yang diinisiasi oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Garut. Acara berlangsung di Ballroom Kassiti Fave Hotel, Jalan Cimanuk, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Kamis 29 Desember 2022.
Bupati Garut, Rudy Gunawan me-launching aplikasi Gentra Karya yang diinisiasi oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Garut. Acara berlangsung di Ballroom Kassiti Fave Hotel, Jalan Cimanuk, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Kamis 29 Desember 2022. /Humas Garut

MAPAY BANDUNG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut kembali melakukan gebrakan.

Kali ini, Pemkab Garut meluncurkan aplikasi Gentra Karya yang diinisiasi oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Garut.

Acara launching aplikasi Gentra Karya dilakukan oleh Bupati Garut, Rudy Gunawan di Ballroom Kassiti Fave Hotel, Jalan Cimanuk, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Kamis 29 Desember 2022.

Dalam kesempatan tersebut, Rudy Gunawan juga meninjau Mini Job Fair yang dihadiri oleh 10 perusahaan di Kabupaten Garut di antaranya: PT. Mayora Indah TBK, PKSS HR Solution Partner, Leuwi Asri, PNM, Sabda Alam, Kampung Sampireun, Hotel Santika, Wom Finance, PT Pratama, dan Fave Hotel. Acara ini juga dihadiri oleh sekira 524 peserta pencari kerja.

Baca Juga: Aglonema Tidak Tumbuh Tunas? Tenang! Ini 3 Cara Agar Aglonema Cepat Bertunas

Rudy mengungkapkan, Garut merupakan salah satu kabupaten dengan jumlah penduduk yang banyak.

Pada masa awal dirinya menjabat sebagai Bupati Garut, pada tahun 2014, angka pengangguran di Kabupaten Garut hampir berada pada angka 9,5 persen.

Setiap tahun katanya, terdapat 40 ribu orang yang lulus Sekolah Lanjut Tingkat Atas (SLTA) di Kabupaten Garut.

Namun yang melanjutkan ke perguruan tinggi di Garut hanya sekitar 5200 orang, dan ke perguruan tinggi di luar Garut sekitar 10 ribu orang.

“30 ribu orang lagi mau kemana? Mungkin ini yang menjadi persoalan dari tahun ke tahun. Tiga puluh orang yang tadinya sekolahnya di SLTA itu menjadi bagian yang sekolah ke Perguruan Tinggi, sisanya adalah berwiraswasta dan menjadi pengangguran,” ucapnya.

Baca Juga: Usai Viral Begal, Geger ‘Koboi’ Todongkan Senjata Api ke Petugas Parkir di Bandung, Begini Penampakannya

Rudy pun mengapresiasi Kepala Disnakertrans Garut, Erna Sugiarti, yang telah membuat sesuatu yang bermanfaat melalui projek perubahan Diklat Pim II-nya sehingga memberikan akses kepada masyarakat untuk mendapatkan informasi terkait lowongan pekerjaan.

“Semoga ini menjadi ikhtiar kita memberikan dorongan terhadap mereka yang nganggur, mereka yang kesulitan bekerja, untuk bisa mendapatkan pekerjaan yang layak, pekerjaan yang dilindungi oleh undang-undang,” tuturnya.

Sementara Kepala Disnakertrans Garut, Erna Sugiarti, mengungkapkan, selain launching aplikasi Gentra Karya, dalam kegiatan ini juga dilaksanakan Mini Job Fair, di mana perusahaan yang mendaftar di aplikasi Gentra Karya tidak hanya tersedia secara online namun juga tersedia secara offline dalam Mini Job Fair ini.

“Bisa lewat aplikasi, bisa ada offline juga nanti kita tiga bulan sekali kita adakan (Job Fair) di Pendopo. Untuk perusahaan nanti itu lebih banyak lagi perusahaannya, sebetulnya ini juga banyak yang ingin ikut mini job fair, tapi kita terkendala, waktunya kan hanya sebentar, kemudian yang kedua ini tempat kurang memenuhi,” ucapnya.

Baca Juga: Masjid Al Jabbar Diresmikan Hari Ini, Sejumlah Tamu Undangan Dijadwalkan Hadir

Erna menuturkan, dalam aplikasi Gentra Karya ini terdapat beberapa informasi di antaranya lowongan pekerjaan, pelatihan, pemagangan, dan sertifikasi.

Selain itu, aplikasi ini juga dapat memudahkan investor untuk berinvestasi di Kabupaten Garut, dengan melihat ketersediaan tenaga kerja dan kualifikasi sumber daya manusia (SDM) yang ada di sana.

“Untuk saat ini sudah 16 ribuan (pencari kerja), alhamdulillah hari ini seribu kita penyerapan untuk tenaga kerja, untuk hari ini saja, belum bulan-bulan yang lalu,” imbuhnya.

Adanya kerja sama secara pentahelix ini diharapkan dapat mempercepat penurunan angka pengangguran, dimana saat ini tingkat pengangguran di Kabupaten Garut berada di angka 7,60 persen.

Lebih lanjut Erna menuturkan, pihaknya sudah terintegrasi dengan Kementerian Ketenagakerjaan RI, Provinsi Jawa Barat, Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) sehingga informasi terkait lowongan pekerjaan bisa semakin banyak didapatkan.

“Kita sudah terintegrasi dengan kementerian, jadi untuk lowongan pekerjaan itu bukan hanya di Garut saja, tapi bisa melihat ke seluruh (daerah), bahkan di luar negeri juga ada untuk pemagangan,” ungkapnya.***

Editor: Rian Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x