Baterai Motor Listrik Tak Perlu di-Charge, Sekarang Cukup Tukar dengan Baterai Baru

- 12 Oktober 2022, 18:50 WIB
Test drive motor listrik dari Jepang yang dilakukan jajaran Pemerintah Kota Bandung, Rabu 24 Februari 2021
Test drive motor listrik dari Jepang yang dilakukan jajaran Pemerintah Kota Bandung, Rabu 24 Februari 2021 /Dok Humas Bandung.

MAPAY BANDUNG - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo meninjau Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) milik PT PLN (Persero). Kehadiran layanan tukar baterai ini memudahkan pengguna sepeda motor listrik dalam mengisi daya kendaraannya.

Peninjauan tersebut dilakukan di Jakarta Convention Center, Senayan pada Selasa 11 Oktober 2022. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi tersebut, Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia, dan Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo.

Darmawan menjelaskan, hadirnya SPBKLU membuat pengguna listrik cukup menukarkan baterainya dengan SPKBLU dan tidak perlu lagi menunggu pengisian daya listrik. Hal ini sebagai wujud dukungan PLN terhadap ekosistem kendaraan listrik.

"Jadi konsepnya sangat mudah, pengguna motor listrik cukup datang ke SPBKLU, buka aplikasi PLN Mobile, lalu tukar baterai dengan dayanya sudah terisi penuh dan siap untuk digunakan. Hanya sekitar 1 menit, lewat PLN Mobile langsung dapat baterai dengan daya penuh," terangnya.

Baca Juga: Hadapi Potensi Bencana Alam, Polda Jabar Siapkan Personel hingga Peralatan Vital

PLN menargetkan pengoperasian 70 unit Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Umum (SPBKLU) pada tahun ini. Hingga September 2022, PLN telah lebih dulu melakukan uji coba operasional 16 unit SPBKLU yang ada di Jakarta. SPBKLU ini merupakan bagian dari kerja sama antara PLN - BRIN - Grab dan Viar. Pada Oktober, PLN akan menambah 4 unit lagi SPBKLU dan 50 unit SPBKLU di bulan Desember.

"SPBKLU ini infrastruktur penting dalam mendorong masifnya kendaraan listrik di Indonesia. Oleh karena itu, untuk dapat mendorong pertumbuhan kendaraan listrik banyak properti dari kendaraan roda dua. Ditambah saat ini harga motor listrik sudah bersaing dengan motor berbahan bakar minyak," tutur Darmawan.

Guna mendorong tumbuhnya SPBKLU, PLN juga menyiapkan skema kerja sama franchise SPBKLU. Calon mitra dapat berperan sebagai penyedia fasilitas kendaraan listrik, penyedia lahan maupun properti, serta penyedia operasional dan pemeliharaan SPBKLU.

Baca Juga: BPBD Jabar Siaga Satu Cuaca Ekstrem, Ridwan Kamil: Setiap Hari Tolong Waspada!

Dalam kerja sama franchise SPBKLU yang disediakan PLN, calon mitra dapat berperan sebagai penyedia fasilitas kendaraan listrik, penyedia lahan maupun properti, serta penyedia operasional dan pemeliharaan SPBKLU.

"Salah satu skema partnership yang ditawarkan PLN adalah franchise, di mana mitra tidak perlu direpotkan dengan perizinan, penyediaan peralatan, pemeliharaan, serta aplikasi pendukung dalam pengisian ulang kendaraan listrik," tulisnya.

Darmawan berharap dengan semakin banyaknya SPBKLU dapat mendukung pembangunan ekosistem kendaraan listrik guna transisi energi bersih di Tanah Air.

Dari sisi emisi, lanjut Darmawan, sektor transportasi memanfaatkan 280 juta ton CO2 per tahun. Ini menjadi salah satu penyumbang emisi karbon dan beban subsidi tertinggi di Indonesia. Jika dibiarkan tanpa intervensi maka pada tahun 2060 akan menjadi 860 juta ton CO2e.

Baca Juga: 16 Nama Bayi Laki-laki Islami Lahir Bulan Maulid 3 Kata yang Memiliki Makna yang Penuh Harapan dan Doa

Darmawan menuturkan, penggunaan kendaraan listrik lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan kendaraan BBM. Dari perhitungan 1 liter BBM sama dengan 1,2 kWh listrik. Emisi karbon 1 liter BBM itu 2,4 kilogram. Sedangkan 1 kWh listrik pada sistem kelistrikan di Indonesia, emisinya hanya sekitar 0,85 kg CO2e. Artinya kalau 1,2 kWh, emisinya sekitar 1,1 kg CO2e.

"Dengan menggunakan kendaraan listrik maka kita sudah menjadi bagian dalam mengurangi emisi karbon lebih dari 50 persen," jelasnya.

SPBKLU kini telah banyak digunakan oleh pengguna motor listrik. Kemudahannya juga telah dirasakan oleh salah satu pengemudi ojek pemberani di Jakarta, Achmad Iskandar. Menurutnya untuk satu baterai penuh bisa digunakan untuk menempuh jarak sekitar 60 kilometer.

"Saya setiap hari bisa lebih dari 60 km. Hadirnya SPBKLU ini membuat penggunaan motor listrik lebih mudah, karena penggantian baterainya cepat dan bisa kembali bekerja mengantar penumpang," pungkas Achmad.***

Editor: Haidar Rais


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x