Soal Rencana Masuk Pasar Pakai Peduli Lindungi, DPRD Jabar Sebut Perlu Dikaji Ulang

- 5 Oktober 2021, 11:25 WIB
Pengunjung memindai kode batang (QR Code) melalui aplikasi PeduliLindungi di Pintu Gerbang Utama Timur, Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta, Selasa (14/9/2021). Taman Impian Jaya Ancol menjadi salah satu dari 20 destinasi wisata yang ditetapkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebagai lokasi uji coba tahap awal penerapan aplikasi PeduliLindungi sebagai syarat masuk tempat wisata di masa PPKM. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.
Pengunjung memindai kode batang (QR Code) melalui aplikasi PeduliLindungi di Pintu Gerbang Utama Timur, Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta, Selasa (14/9/2021). Taman Impian Jaya Ancol menjadi salah satu dari 20 destinasi wisata yang ditetapkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebagai lokasi uji coba tahap awal penerapan aplikasi PeduliLindungi sebagai syarat masuk tempat wisata di masa PPKM. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww. /Aprillio Akbar/ANTARA FOTO

MAPAY BANDUNG - Sekretaris Komisi 2 DPRD Provinsi Jawa Barat (Jabar), R Yunandar Rukhiadi Eka angkat bicara mengenai pemerintah yang berencana mewajibkan pengunjung menggunakan aplikasi Peduli Lindungi saat akan masuk ke pasar tradisional.

Dia menyarankan rencana tersebut untuk dikaji ulang, karena ia masih sangsi terhadap konsistensi pengelola pasar terkait penggunaan aplikasi bagi setiap pengunjung.

Hal itu disampaikan Yunandar saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Senin 4 Oktober 2021.

Dia meminta rencana tersebut dikaji kembali karena berdasar pengalamannya datang ke sejumlah pasar modern, terdapat beberapa yang tidak menggunakan aplikasi Peduli Lindungi.

Baca Juga: Tak Disangka Ternyata Obat Herbal Ini Ampuh Atasi Ambeien, Kata dr. Zaidul Akbar

Baca Juga: 5 Makanan Ini Ampuh Untuk Atasi Nyeri Saat Menstruasi, Apa Saja Itu?

"Pengalaman saya di beberapa pasar modern itu tidak diterapkan 100 persen, mungkin bisa jadi petugas kelelahan, masyarakat belum terlalu disiplin," ujar Yunandar.

Terlebih lagi jika diterapkan di pasar tradisional, ia tidak yakin penerapannya akan efektif, karena di pasar modern saja tidak konsisten.

"Apalagi di pasal tradisional, jadi harus evaluasi betul bagaiamana efektivitasnya," tuturnya.

Halaman:

Editor: Rian Firmansyah

Sumber: Prfmnews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x