Ridwan Kamil Ungkap Alasan Jadi Pejabat yang Aktif di Media Sosial, Ternyata Dapat Masukan dari Orang Ini

- 12 September 2021, 12:45 WIB
Potret Gubernur Jabar Ridwan Kamil.
Potret Gubernur Jabar Ridwan Kamil. /Azmy Yanuar Muttaqien /Dok. Pemprov Jabar


MAPAY BANDUNG - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil sedikit bercerita alasannya menjadi seorang gubernur yang aktif di media sosial.

Hal itu diceritakan lewat kanal YouTube Denny Sumargo pada Kamis, 9 September 2021.

Denny Sumargo awalnya bertanya, kenapa Ridwan Kamil sebagai pejabat negara aktif di sosial media. Apakah itu memang murni keinginan Ridwan Kamil, atau hanya karena citra yang harus dibangun saja.

Baca Juga: Tempat Wisata Glamping Ciwidey Belum Dibuka untuk Wisatawan, Ini Alasannya

Emil sapaan Ridwan Kamil pun menjelaskan bahwa bermain sosial media itu, karena keinginannya sendiri. Bukan merupakan bagian dari pencitraan saja.

Meskipun ada sebagian masyarakat yang mengkritik pejabat negara yang bermain sosial media sepeti tiktok.

Ridwan Kamil pun menjelaskan bahwa kritik tersebut merupakan bagian dari risiko.

Baca Juga: Link Live Streaming MotoGP Aragon 2021 Saksikan di Trans 7 Malam Ini

Baca Juga: Aurel Hermansyah Ngidam Jajanan, Atta Halilintar Rela Dorong Gerobak Tukang Jualan

"Pemimpin tu kan orang yang di panggung. Kalo bang Denny lagi di panggung kan pasti ditonton. Kalo ditonton antara orang tepuk tangan atau ngebully, itu resiko," ucap Emil yang dikutip oleh MapayBandung.com pada Minggu, 12 September 2021 dari kanal YouTube Denny Sumargo.

"Yang penting kita tidak melanggar etika, agama, aturan," lanjut Ridwan Kamil.

Gubernur Jawa Barat itu menjelaskan awal mula kenapa ia menjadi sering aktif di berbagai sosial media.

Baca Juga: Kisah Arwah Pebalap Liar Gentayangan di Area Stadion GBLA Bandung

"Waktu saya ke Amerika, waktu (masih jadi) Wali Kota, ke kantornya Facebook, itu kantornya Mark Zuckerberg di California. Singkat cerita dia bilang gini, 'nih lihat media sosial itu kalo orang Indonesia, dia interaksinya tinggi kalo kontennya itu humoris. Anda sebagai Wali Kota, kalo cuman posting-posting serius interaksi dikit'," ungkap dia.

Emil pun iseng mencoba mengetesnya dengan memposting sebuah caption.

"Hey warga bandung, siap-siap dapat piala Adipura, buanglah sampah pada tempatnya," tulis Kang Emil dalam percobaan captionnya.

Baca Juga: Warga Padati Kawasan Pasar Kaget Monju Gasibu Bandung, Netizen : Alhamdulillah Sudah Normal

Baca Juga: Klasemen Sementara Liga Inggris : 2 Gol Ronaldo Bawa MU ke Puncak Klasemen

Postingan Ridwan Kamil tersebut hanya mencapai 50 komentar saja.

Masih dengan foto yang sama, Ridwan Kamil kemudian mengganti captionnya.

"Hey warga bandung, siap-siap dapat piala Adipura, buanglah sampah pada tempatnya, buanglah mantan pada temannya," tulis Ridwan Kamil mengubah captionnya.

Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 20 Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftarnya

Usai ditambah kalimat itu, yang mengomentari postingan tersebut jumlahnya mencapai 5000 orang.

"Jadi selama isi medsos itu tujuannya positif, engga ada yang dilanggar omongan orang ga usah terlalu diomongin," jelas mantan Wali Kota Bandung itu.

Lebih lanjut Kang Emil bercerita, bahwa dulu ia sama sekali tidak pernah bercita-cita menjadi seorang gubernur.

Baca Juga: Terungkap ! Alasan Mohammed Rashid Tak Lakukan Selebrasi Usai Cetak 2 Gol Kemenangan Persib Bandung

Baca Juga: Bantuan Kuota Internet Gratis Kembali Disalurkan Bulan Ini, Begini Cara Cek Penerimanya

"Saya tuh ga pernah cita-cita jadi Gubernur. Nih jadi Gubernur karena kagok, udah jadi Walikota. Jadi Walikota bukan karena cita-cita, karena dulu saya citizen yang marah," ungkap Kang Emil.

"Saya bilang dalam hati yah, 'dikomentarin susah, dikasih ide susah, ya udah gue rebut aja Kota nya' gitulah," sambungnya.

Sehingga ia pun resmi terjun ke dunia politik. Semua keresahan Ridwan Kamil saat masih menjadi masyarakat, dijadikan motivasi untuk membangun kota yang lebih baik.

Baca Juga: Akun Instagram John Lennon Ubah Penggalan Lirik Lagu 'Imagine' ke Bahasa Indonesia Hingga Jawa

"Kemudian pindah ke Politik, takdir Tuhan, saya menang. Ya udah semua kemarahan saya, saya jadikan reformasi. Marah korupsi, bikin reformasi digital. Taman-taman dulu dipagerin, gelap, jelek, saya perbaiki. Trotoar ga ada orang yang jalan kaki, semua saya beresin. Jadi saya masuk politik itu karena motivasi bahwa politik itu harus direbut. Kalo direbut, dengan niat yang baik maka terjadi perubahan," tutup Ridwan Kamil. (Anggia Ananda Chairany/ Job Training)***

Editor: Asep Yusuf Anshori


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah