Stok Beras di Jawa Barat Aman Sampai Lebaran

19 Maret 2024, 18:00 WIB
Ilustrasi beras premium. Sebelum digelar program stabilisasi pasokan dan harga pangan sempat mengjilang dan kembali muncul dengan harga mahal. /Portal Bandung Timur/heriyanto/



BRAGA, MAPAYBANDUNG.COM - Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin memastikan, ketersediaan atau stok beras di Jawa Barat aman sampai Idul Fitri 2024.

Dia mengatakan, saat ini stok beras di gudang mencukupi kebutuhan sampai Lebaran nanti.

Demikian disampaikan Bey Machmudin usai saat rapat ketahanan pangan Jabar yang digelar di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu 13 Maret 2024.

"Stok beras Jabar sampai Lebaran aman, dan tidak dalam situasi defisit," ujar Bey Machmudin.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Baliho Sahrul Gunawan Maju di Pilbup Bandung 2024 Bertebaran

Dalam kalender, Idul Fitri jatuh pada 10 dan 11 April 2024, bertepatan saat itu Jabar akan panen raya.

Rapat dengan para perangkat daerah tersebut membahas ketahanan pangan Jabar jangka panjang, serta berbagai permasalahan dengan berbagai solusinya.

Seperti kelangkaan dan kenaikan harga beberapa komoditas strategis antara lain cabai dan daging.

Untuk menjaga beras tetap tersedia bagi masyarakat, Pemprov terus berkomunikasi intens dengan Bulog.

"Kami terus berkoordinasi dengan Bulog untuk penyediaan beras di retail-retail (pasar modern)," kata Bey.

Baca Juga: Harga Beras, Cabai, Telur, dan Ayam Naik, Menko PMK: Kenaikannya Relatif Wajar

Menurut Bey, distribusi beras dari Bulog ke retail kedatangannya bertahap mengingat cadangan beras tersebut harus diproses terlebih dahulu.

"Harus dilakukan pengepakan segala macam, jadi jumlahnya pun (terkesan) sedikit," katanya.

Bey mengimbau masyarakat tetap tenang menyikapi kelangkaan dan kenaikan beberapa komoditas, alias tidak beli panik (panic buying).

"Sesuaikan belanja dengan kebutuhan untuk menghindari kelangkaan," katanya.

Baca Juga: Jumlah Formasi CPNS Kota Bandung 2024 Sedikit, Pemkot Buka Suara

Bey juga meminta pemda kabupaten dan kota lebih gencar mengadakan pasar murah secara masif untuk meringankan beban masyarakat, tidak melulu mengandalkan provinsi.

"Pasar murah (harusnya) digeber di kabupaten dan kota, jadi tidak hanya kami (provinsi). Ya, tapi kan kembali lagi kepada anggaran masing-masing (kab/kota) apakah ada atau tidak," bebernya.***

Editor: Rian Firmansyah

Tags

Terkini

Terpopuler