MAPAY BANDUNG - Akibat kemarau panjang, sebuah danau buatan yang berada di Jawa Barat dilaporkan mengering.
Diketahui, danau buatan senilai Rp2,2 Triliun itu seharusnya menjadi tempat cadangan air, pengendali banjir, irigasi, pembangkit listrik tenaga air, serta menjadi salah satu destinasi wisata favorit di Jawa Barat.
Namun karena dampak El Nino dan kemarau panjang, danau buatan yang pernah menenggelamkan 28 desa di Jawa Barat ini kondisinya memilukan.
Baca Juga: Beroperasi Penuh Mulai 29 Oktober, Bandara Kertajati Akan Layani 7 Rute Penerbangan, Ini Daftarnya
Lantas dimana danau buatan yang dimaksud?
Ya, danau buatan tersebut bernama Waduk Jarigede Sumedang Jawa Barat.
Waduk Jatigede diresmikan pada 2015 lalu, dan baru beroperasi penuh dua tahun setelahnya.
Saat ini kondisi Waduk Jatigede sendiri mengering akibat kemarau panjang.
Baca Juga: Kental dengan Penyiksaan Pekerja di Zaman Dulu, Beginilah Kisah Kelam Gua Belanda Bandung
Surutnya air di Waduk Jatigede ini pun viral di media sosial. Bahkan bekas bangunan 28 desa yang tenggelam karena pembuatan danau buatan terbesar kedua di Jawa Barat ini muncul ke permukaaan.
Dikutip MapayBandung.com dari Desk Jabar, Sabtu 14 Oktober 2023, salah satu pemandangan adanya desa yang muncul lagi, adalah Desa Cipaku, yang semula berada Kecamatan Darmaraja, Kabupaten Sumedang.
Tampak puing-puing bekas bangunan bermunculan pada situasi pemandangan kering kemarau, dimana banyak yang mengenang.
Baca Juga: Pemkot Bandung Klaim Jumlah Sampah di Kota Bandung Mulai Berkurang
Sebagai gambaran, Desa Cipaku dihapus pada tahun 2016 lalu, karena ditenggelamkan untuk perairan Waduk Jatigede. Penghapusan nama Desa Cipaku, berdasarkan Perda no.11/2015 tanggal 30 Desember 2015, surat Pemprov no.135.2/886/Pemum tgl 26 Februari 2016.
Namun sebelum mengering seperti sekarang, waduk Jatigede sendiri menawarkan panorama keindahan alam. Di tempat ini, wisatawan akan dimanjakan dengan pemandangan puncak-puncak bukit serta hamparan air.
Wisatawan bakal semakin dibuat terpesona dengan berdirinya Monumen Kujang Sapasang yang didirikan di sisi waduk Jatigede.***