Untuk meredakan masalah, Mahyar Tousi melakukan permohonan maaf kepada siapa saja yang tersinggung dengan cuitannya tersebut dalam bahasa Inggris, terutama netizen Indonesia.
Pasalnya YouTuber yang kini menetap di Kota Lonodon mendapat teror serta ancaman pembunuhan sejak cuitannya tentang batik pada KTT G20 menjadi viral.
“Menindaklanjuti sejumlah ancaman pembunuhan dan pesan dari warga negara Indonesia dan pejabat pemerintah, saya ingin menyampaikan foto yang diposting di media sosial oleh banyak dari kita di Inggris yang telah menyebabkan pelanggaran di Indonesia,” ucapnya.
Tujuan Mahyar Tousi mencuit hal tersebut hanyalah bentuk sarkas yang ditunjukkan terhadap para pemimpin dunia yang memakai batik untuk tujuan tertentu.
“Kami biasanya menemukan politisi kami menjadi panutan kelompok dan budaya untuk tujuan PR (Public Relation), tidak ada maksud untuk menyinggung tradisi budaya manapun, kami akan mengkritik politisi bahkan jika mereka mengenakan hoodie London timur hanya untuk "berhubungan" dengan daerah tersebut,” imbuhnya.
Kepada warga Indonesia, Mahyar Tousi mengungkap permitaan maafnya dam menyebut dirinya tidak ada niat sama sekali untuk menghina budaya tertentu.
“Semua budaya dan tradisi memiliki karakteristik uniknya masing-masing dan tidak boleh sembarangan dihina, atau dimanfaatkan oleh politisi dan selebritas untuk tujuan mencari perhatian,” ujarnya.
"Sekali lagi, saya mohon maaf atas segala pelanggaran yang tidak disengaja yang disebabkan oleh tweet yang bercanda tentang para pemimpin G20 yang mengenakan pakaian tradisional Indonesia, kami di Inggris membuat lelucon tentang Sunak & Trudeau tidak memiliki niat buruk dan tidak mengetahui kebudayaan yang sedang diusung (pada batik),"