Profil, Pendidikan, dan Karir Politik Rishi Sunak, Perdana Menteri Inggris asli India yang Masih Muda

- 26 Oktober 2022, 09:42 WIB
Profil Rishi Sunak, perdana menteri Inggris baru yang menggantikan Liz Truss
Profil Rishi Sunak, perdana menteri Inggris baru yang menggantikan Liz Truss /Intagram @rishisunakmp

 

MAPAY BANDUNG – Inggris secara resmi telah memiliki perdana menteri terbaru mereka yaitu Rishi Sunak.

Rishi Sunak yang lahir 12 Mei 1980 di Southampton, Inggris, adalah pria keturunan India yang merupakan pendatang.

Orang tua Sunak bermigrasi pada 1960-an ke Southampton di Inggris bagian selatan.

Ayah Sunak menjadi dokter umum di Dinas Kesehatan Nasional. Ibunya seorang apoteker menjalankan sebuah apotek kecil di Southampton. Lahir di keluarga kecil, Sunak adalah anak sulung dari tiga bersaudara yang gemar mengoleksi buku-buku.

Selama karir politiknya, Sunak piawai berkat pengalamannya bekerja di bisnis keluarga dan nilai-nilai yang dia peroleh dari ikon Partai Konservatif Margaret Thatcher, putri seorang pedagang grosir.

Dikutip MapayBandung.com dari Britanica pada Rabu 26 Oktober 2022, sebelum menjabat sebagai perdana menteri Inggris 2022, Sunak sempat menjadi kanselir Menteri Keuangan.

Pendidikan

Setelah kuliah di Winchester College, Sunak melanjutkan studi filsafat, politik, dan ekonomi di Lincoln College, Oxford.

Saat kuliah, dia menjadi presiden Oxford Trading & Investment Society, yang memberi siswa kesempatan untuk belajar tentang pasar keuangan dan perdagangan global.

Usai lulus dari Oxford pada tahun 2001, Sunak menjadi analis untuk Goldman Sachs, bekerja untuk perusahaan perbankan investasi hingga tahun 2004.

Sebagai sarjana peraih beasiswa Fulbright, ia kemudian mengejar gelar MBA di Universitas Stanford, di mana dia bertemu calon istrinya, Akshata Murthy, putri dari Narayana Murthy, seorang miliarder India dan salah satu pendiri raksasa teknologi Infosys.

Selanjutnya pada tahun 2006, Sunak bekerja di The Children's Investment Fund Management (TCI), yang dioperasikan oleh Sir Chris Hohn, yang menjadikannya mitra sekitar dua tahun kemudian.

Hingga pada tahun 2009 Sunak meninggalkan TCI dan bergabung dengan firma lain, Theleme Partners.

Di tahun yang sama, dia menikahi Murthy dan dikaruniai dua anak perempuan.

Berdasarkan kesuksesan Sunak dalam bisnis dan 0,91 persen saham istrinya di Infosys, pasangan ini memiliki yang cukup besar dan diperkirakan sekitar £730 juta ($877 juta) pada tahun 2022.

Karir Politik

Pada tahun 2010 Sunak mulai bekerja untuk Partai Konservatif. Selama periode ini ia juga menjadi kepala unit kaum Hitam dan Etnis Minoritas hingga tahun 2014.

Di akhir tahun 2014 Sunak terpilih sebagai kandidat Partai Konservatif untuk House of Commons yang mewakili Richmond di North Yorkshire, kemudian dia terpilih ke Parlemen pada 2017 dan 2019, dan tercatat tiga kali mendukung rencana Brexit Perdana Menteri Theresa May.

Tak hanya memperjuangkan hak kulit orang berwarna di Inggris, sejak 2015 hingga 2017 ia adalah anggota Komite Pemilihan Lingkungan, Pangan, dan Urusan Pedesaan dan sekretaris pribadi parlemen di Departemen Strategi Bisnis, Energi, dan Industri.

Selanjutnya pada Januari 2018 ia diangkat ke jabatan menteri pertamanya sebagai wakil menteri negara di Kementerian Perumahan Rakyat, Masyarakat dan Pemerintah Daerah.

Sunak adalah orang kulit berwarna beragama Hindu pertama yang memimpin Inggris.

Untuk mencapai tujuan itu, dia harus mengatasi persepsi di antara beberapa Konservatif bahwa dia terlalu kaya untuk memahami kebutuhan rata-rata warga Inggris pada saat inflasi.

Saat hasil pemilu perdana menteri diumumkan pada 5 September, Sunak kalah. Partainya meraih 42,6 persen suara, sedangkan pesaingnya Liz Truss yang memperoleh 57,4.

Masa jabatan Truss di kantor terbukti menjadi yang terpendek dalam sejarah Inggris dan tercatat hanya dalam waktu enam minggu saja.

Selama kampanye, Truss berjanji akan mengurangi pajak selama dua tahun. Namun setelah pound anjlok, tingkat hipotek naik, dan biaya pinjaman pemerintah Inggris naik, Bank of England terpaksa mengambil tindakan darurat untuk menenangkan pasar.

Truss dengan cepat mengganti Menteri Keuangan Kwasi Kwarteng dengan Jeremy Hunt dan dengan segera membatalkan rencana ekonomi. Tetapi kepercayaan pada kepemimpinan Truss rusak dan tidak dapat diperbaiki, seruan Liz Truss untuk mengundurkan diri pun meningkat.

Pada tanggal 20 Oktober, Truss mengumumkan pengunduran dirinya, mengajukan kontes kepemimpinan lainnya hingga Rishi Sunak dinobatkan sebagai perdana menteri Inggris yang baru.***

Editor: Haidar Rais

Sumber: Britanica


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x