Seorang Pria di Spanyol Tewas Usai Ditanduk Banteng dalam Sebuah Festival, Begini Kronologisnya

- 1 November 2021, 20:10 WIB
Ilustrasi banteng dan matador.
Ilustrasi banteng dan matador. /Pixabay/Juan Manuel Rodriguez

MAPAY BANDUNG – Seorang pria tewas setelah ditanduk seekor banteng dalam festival lari banteng di kawasan Onda, Spanyol Timur, Minggu 31 Oktober 2021.

Usai ditanduk banteng, pria tersebut mendapatkan luka dibagian kiri pahanya yang tembus hingga bagian pembuluh darah arterinya.

Selain luka di paha, banteng festival tersebut telah melukai kepala sang pria dengan kondisi yang cukup parah.

Baca Juga: Amerika Serikat Izinkan Vaksin Pfizer Digunakan Anak Berusia 5-11 Tahun

“Pria berusia 55 tahun yang tidak disebutkan namanya itu, tewas setelah mendapatkan serangan bertubi-tubi oleh seekor banteng,” ucap salah seorang Dewan Perwakilan Kota Onda, Spanyol, dilansir MapayBandung.com dari laman website The Guardian, Senin 1 November 2021.

 

Meski sempat dibawa ke sebuah rumah sakit di Villareal, Spanyol, namun nyawa pria tersebut tak dapat tertolong lagi.

Menanggapi tragedi tersebut, Dewan Perwakilan Kota Onda membatalkan semua acara yang berkaitan dengan lari banteng.

Baca Juga: Hore! Kota Bandung Bakal Punya Mal Pelayanan Publik, Beroperasi Mulai Akhir Tahun

Baca Juga: dr. Zaidul Akbar Bongkar 3 Rahasia untuk Anak Penderita ADHD, Atasi dengan Cara Ini

Padahal, seharusnya acara masih berlangsung hingga hari minggu dalam rilis yang sudah dibuat.

Sebetulnya, masyarakat Spanyol tengah berdebat mengenai festival lari banteng, sebagian merasa jika festival ini mesti dihapuskan.

Perdebatan ini semakin memanas terlebih setelah pembatasan Covid-19 mulai diberlakukan di Spanyol.

Baca Juga: Cacar Air Bisa Sembuh dengan Bahan Herbal, Rutin Konsumsi Ini Kata dr. Zaidul Akbar

Perbedaan pandangan mengenai festival lari banteng ini diperjelas oleh sebuah badan survei bernama Electromania.

Mallui sebuah jajak pendapat, Electromania menemukan jika 46% masyarakat Spanyol mendukung penghapusan festival lari banteng.

Sedangkan 34% masyarakat tidak mendukung festival tesebut. Sementara 18% masyarakat masih bersuara jika festival tersebut mesti dipertahankan.***

Editor: Asep Yusuf Anshori

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x