Sekolah Musik Wanita Afghanistan Cari Suaka Pasca Taliban Akuisisi Negeri

- 31 Agustus 2021, 18:00 WIB
ILUSTRASI// Sekolah musik terbaik untuk Anda yang tertarik mempelajari musik
ILUSTRASI// Sekolah musik terbaik untuk Anda yang tertarik mempelajari musik /Tangkap layar buku tematik tema 9 kelas 5 SD MI

MAPAY BANDUNG - Sekolah musik wanita Afghanistan mencari tempat berlindung atau suaka usai Taliban mengambil alih kota Kabul. Para wanita tersebut mengaku khawatir jika Taliban menerapkan aturan seperti ketika berkuasa dahulu yang membatasi aktivitas wanita di luar rumah.

Atas dasar itu, mereka meminta bantuan pihak luar agar membawa siswa-siswanya keluar negeri. Hal tersebut dinyatakan oleh Lanny Cordola, seorang warga Amerika yang juga menjadi instruktur musik sekaligus pimpinan di sekolah The Miraculous Love Kids.

“Hari ini hidup kami dalam bahaya besar karena keberhasilan yang kami capai menjadi bagian dari kancah budaya Afghanistan kini telah menandai kami untuk penganiayaan dan bahkan kematian oleh Taliban,” ujar gitaris serta guru di sekolah The Miraculous Love Kids Amerika Lanny Cordola, dalam berbagi pernyataan yang menyayat hati.

“Sekarang, dengan pengambilalihan cepat Kabul oleh Taliban, kami benar-benar bersembunyi, dengan siswa kami yang paling senior dalam bahaya. Sekolah kami ditutup, dan banyak orang yang seharusnya melindungi kami sekarang melihat kami sebagai alat tawar-menawar untuk mendapatkan bantuan atau bahkan hadiah dari Taliban. Sebagai gadis-gadis yang memainkan musik Barat, kami tidak bisa menghadapi risiko yang lebih besar," kata dia.

Diketahui sekolah ini dimulai pada tahun 2006 sebagai organisasi non profit yang hanya terdiri dari 3 siswa. Selama masa kependudukan Amerika Serikat di Afghanistan, sekolah tersebut mengalami peningkatan hampir 200 orang siswa.

Baca Juga: Manfaat Dibalik Air dan Nano Madu, dr. Zaidul Akbar: Ada Kehidupan dan Ada Kesembuhan

Semua dari mereka diajarkan cara membaca, menulis, matematika, keterampilan hidup, dll. Hal seperti ini tidak pernah diberikan kepada anak perempuan dan perempuan usia di bawah umur sebelumnya.

Sekarang, Cordola dan murid-muridnya mencari cara untuk mencapai Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul dengan aman, yang baru-baru ini dilanda serangan teroris yang menghancurkan yang menewaskan sedikitnya 95 orang dan melukai 150 lainnya, ketika warga sipil bergegas melarikan diri.

“Kami berharap masyarakat internasional, diplomat, politisi, media berita dan LSM untuk mengevakuasi warga sipil yang terancam, untuk menemukan cara agar kami naik pesawat meninggalkan Afghanistan ke tempat yang aman," jelasnya.

Halaman:

Editor: Haidar Rais

Sumber: consequenceofsound.net


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x