Gempa di Haiti Sebabkan Kota-kota Hancur dan Rumah Sakit Kewalahan

- 16 Agustus 2021, 13:30 WIB
Ilustrasi. Gempa berkekuatan 7,2 SR baru-baru ini terjadi di negara Haiti hingga menewaskan 1.297 jiwa dan 5.700 orang terluka.
Ilustrasi. Gempa berkekuatan 7,2 SR baru-baru ini terjadi di negara Haiti hingga menewaskan 1.297 jiwa dan 5.700 orang terluka. /Pixabay

MAPAY BANDUNG - Ratusan orang telah tewas dan rumah sakit kewalahan setelah gempa berkekuatan 7,2 SR menghancurkan kota-kota di Haiti.

Pihak berwenang mengatakan sedikitnya 1.800 orang terluka setelah orang-orang meninggalkan rumah mereka karena khawatir akan runtuh.

Beberapa bangunan seperti gereja, hotel, dan bangunan lainnya menjadi puing-puing pada hari Sabtu, 14 Agustus 2021 lalu.

Orang-orang di Ibu Kota Haiti, Port-au-Prince juga merasakan getaran akibat gempa sehingga banyak orang bergegas berlarian ke jalanan karena ketakutan.

Naomi Verneus, seorang penduduk Port-au-Prince berusia 34 tahun, mengatakan dia tersentak bangun oleh gempa dan tempat tidurnya bergetar.

Baca Juga: Situasi di Afghanistan Makin Genting, Begini Kronologi Singkat Pergerakan Taliban Sampai Duduki Ibu Kota

"Saya bangun dan tidak punya waktu untuk memakai sepatu saya yang bisa saya lakukan hanyalah berlari. Saya kemudian ingat dua anak saya dan ibu saya masih di dalam. Tetangga saya masuk dan menyuruh mereka keluar. Kami lari ke jalan,” ucapnya dikutip MapayBandung.com dari Sky News, Senin, 16 Agustus 2021.

Badan perlindungan sipil Haiti mengatakan petugas penyelamat dan orang-orang yang selamat dapat menarik banyak orang ke tempat yang lebih aman dari puing-puing setelah gempa.

Para pejabat mengatakan 304 orang telah tewas dan ratusan belum ditemukan.

Situasi ini diperparah dengan perkiraan cuaca yang mengatakan beberapa hari ke depan akan ada Badai Tropis Grace akan melanda negara Karibia itu

Pusat Badai Nasional memperkirakan bahwa Badai Tropis Grace akan mencapai Haiti pada Senin malam atau Selasa dini hari.

Perdana Menteri Haiti, Ariel Henry mengatakan dia mengirim bantuan ke daerah-daerah di mana kota-kota telah hancur dan rumah sakit kewalahan dengan pasien yang datang.

Henry juga mengumumkan keadaan darurat dalam satu bulan ini untuk seluruh negeri dan mengatakan dia tidak akan meminta bantuan internasional sampai tingkat kerusakan diketahui lebih lanjut lagi

Baca Juga: Resmi! Polri Keluarkan Izin Keramaian, Liga 1 2021 Digelar 27 Agustus 2021

Dia mengatakan beberapa kota hampir seluruhnya rata oleh tanah.

"Yang paling penting adalah untuk memulihkan korban sebanyak mungkin di bawah puing-puing. Kami telah mengetahui bahwa rumah sakit setempat, khususnya di Les Cayes, kewalahan dengan orang-orang yang terluka dan retak,” jelasnya .

Dia juga menambahkan Palang Merah Internasional dan rumah sakit di daerah yang tidak terkena dampak akan membantu merawat yang terluka dan mengimbau warga Haiti untuk bersatu.

"Kebutuhannya sangat besar. Kami harus merawat yang terluka dan patah, tetapi juga menyediakan makanan, bantuan, tempat tinggal sementara, dan dukungan psikologis,” lanjutnya.

Kemudian, saat dia naik pesawat menuju Les Cayes, Henry mengatakan dia menginginkan "solidaritas terstruktur" untuk memastikan respons terkoordinasi untuk menghindari kebingungan yang pernah terjadi di gempa bumi dahsyat tahun 2010 lalu di Hiati

Saat itu bantuan lambat mencapai penduduk dan sebanyak 300.000 orang harus tewas.

Selebihnya, banyak laporan dari rumah sakit yang kewalahan muncul ketika Haiti berjuang dengan pandemi dan kurangnya sumber daya untuk menghadapinya.

Bulan lalu, negara berpenduduk 11 juta orang itu menerima batch pertama vaksin virus corona yang disumbangkan AS, melalui program PBB untuk negara-negara berpenghasilan rendah.*** (David Wardana Saputra/JOB)

Editor: Haidar Rais

Sumber: Sky News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah