Network
MAPAY BANDUNG – Kekalahan Inggris di final Euro 2020, berujung dengan ramainya ujaran kebencian yang dilontarkan kepada beberapa para pemain sepak bola Inggris di media sosial.
Ujaran kebencian dan konten rasisme yang ditimbulkannya, memicu kecaman dari para pemimpin politik Inggris dan juga publik. Hal itu menyebabkan tekanan pada jaringan media sosial besar di Amerika Serikat seperti Facebook dan Twitter.
Pada Rabu, 11 Agustus 2021, aplikasi instagram telah resmi meluncukan fitur baru di aplikasinya. Fitur tersebut bernama ‘Limits’.
Melalui fitur itu, instagram mengatakan bahwa mereka akan mulai menggunakan ‘peringatan yang lebih kuat’ ketika para penggunanya memposting komentar yang berpotensi menyinggung, dan fitur ‘kata-kata tersembunyi’ baru yang memungkinkan pengguna untuk memfilter pesan yang kasar.
Baca Juga: Wajah Asli Nissa Sabyan Bikin Syok, Iis Dahlia Sampai Tanyakan Hal Ini
Kepala instagram Adam Mosseri mengatakan langkah-langkah baru ini dirancang untuk mengurangi penyebaran konten rasisme, seksis, dan homofobik.
“Penelitian kami menunjukkan bahwa banyak komentar negatif terhadap tokoh masyarakat berasal dari orang-orang yang tidak benar-benar mengikuti mereka, atau yang baru saja mengikuti mereka, dan yang hanya menguktinya pada saat itu saja,” kata Mosseri dalam postingan blog, yang dikutip oleh MapayBandung.com dari Japan Today pada Kamis, 12 Agustus 2021.
Pihak instagram membuat fitur ini setelah kekalahan Inggris di final Euro 2020, yang mendapat banyak ujaran kebencian dan komentar rasisme terhadap beberapa para pemain Inggris.
Meskipun para pengguna instagram bisa saja mengaktifkan kolom komentar sepenuhnya, namun mereka memberitahu pihak instagram bahwa mereka tidak ingin mematikan komentar dan pesan sepenuhnya.
Baca Juga: Heboh! Vaksinasi di Jerman Utara Diisi Dengan Air Garam, Masyarakat Disuruh Vaksin Ulang
Melalui fitur ‘Limits’ ini, memungkinkan para pengguna instagram untuk memblokir komentar dan direct message (DM) yang mengandung ujaran kebencian dari orang yang tidak menjadi pengikut mereka, atau orang yang baru saja menjadi pengikut mereka.
“(Fitur Limits) memungkinkan anda untuk mendapat komentar dan pesan dari para pengikut lama, sambil membatasai kontak dari orang-orang yang mungkin hanya datang ke akun anda untuk menargetkan anda (untuk ujaran kebencian atau rasisme),” tambah kepala instagram itu.
Adam Mosseri juga mengatakan bahwa mereka sudah mengurangi sebanyak 50% dari frekuensi jumlah komentar kasar yang ada di instagram.
Terkahir, ia juga menambahkan bahwa, jika para pengguna memposting komentar yang tidak pantas berulang kali, mereka akan menunjukkan peringatan yang lebih keras.
“Dan jika mereka mencoba memposting komentar yang berpotensi menyinggung beberapa kali, kami menunjukkan peringatan yang lebih kuat. Sekarang, daripada menunggu komentar kedua atau ketiga, kami akan menampilkan fitur pesan yang lebih kuat (untuk mencegah hal tersebut),” tutup Mosseri dalam pesan tersebut.*** (Anggia Ananda Chairany/JOB)
