Hiroshima Peringati 76 Tahun Peristiwa Bom Atom, Harap Pemimpin Dunia Hapus Senjata Nuklir

- 6 Agustus 2021, 16:02 WIB
Ilustrasi Detik-Detik Ledakan Bom Atom Hiroshima, Mengenang Peristiwa 6 Agustus Jelang Kemerdekaan RI
Ilustrasi Detik-Detik Ledakan Bom Atom Hiroshima, Mengenang Peristiwa 6 Agustus Jelang Kemerdekaan RI /Cristian Ibarra/Pixabay

MAPAY BANDUNG - Kota Hiroshima di Jepang, pada hari ini Jumat, 6 Agustus 2021 memperingati 76 tahun pengeboman atom disana.

Walikota Hiroshima Kazumi Matsui dalam peringatan tahun ini mendesak para pemimpin dunia untuk bersatu untuk menghilangkan senjata nuklir, sama seperti mereka bersatu melawan virus Corona.

Kazumi Matsui mendesak para pemimpin global untuk berkomitmen pada pelucutan senjata nuklir seserius mereka mengatasi pandemi yang diakui masyarakat internasional sebagai "ancaman bagi kemanusiaan."

“Senjata nuklir yang dikembangkan untuk memenangkan perang merupakan ancaman pemusnahan total yang pasti bisa kita akhiri, jika semua negara bekerja sama,” kata Matsui, dikutip MapayBandung.com dari ABC News, Jumat, 6 Agustus 2021.

Baca Juga: KRONOLOGI ! Kurir di Padasuka Bandung yang Tewas Tercebur ke Sumur 11 Meter

“Tidak ada masyarakat yang berkelanjutan yang mungkin dengan senjata-senjata ini yang terus-menerus siap untuk pembantaian tanpa pandang bulu,” sambungnya.

Melihat ke belakang, Amerika Serikat menjatuhkan bom atom pertama di dunia ke Hiroshima pada 6 Agustus 1945, menghancurkan kota dan membunuh setidaknya 140.000 orang.

Mereka kemudian menjatuhkan bom kedua, tiga hari kemudian di Nagasaki yang menewaskan 70.000 orang lainnya.

Atas peristiwa tersebut Jepang menyerah pada 15 Agustus, mengakhiri Perang Dunia II dan hampir setengah abad agresinya di Asia.

Baca Juga: David Noah Dilaporkan ke Polisi, Ada Kasus Apa?

Tetapi nyatanya negara-negara di seluruh dunia walaupun Perang Dunia telah berakhir, masih ada yang menimbun senjata nuklir dalam Perang Dingin dan kebuntuan berlanjut hingga hari ini.

Matsui memperbaharui tuntutannya agar pemerintahnya sendiri (Jepang) segera menandatangani dan meratifikasi global tentang Larangan Senjata Nuklir dan bergabung dalam diskusi, untuk memenuhi keinginan lama para penyintas bom atom.

Dia juga menuntut Jepang menyediakan mediasi yang produktif antara negara-negara yang memiliki senjata nuklir dan non-nuklir.

Sementara itu, Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga, yang menghadiri upacara di Hiroshima, tidak menyebutkan perjanjian itu dan malah menekankan perlunya pendekatan yang lebih "realistis" untuk menjembatani negara-negara yang memiliki senjata nuklir dan non-nuklir.

Baca Juga: Bikin Ngakak !!! Wanita Ini Ingin Masuk Tentara Biar Mantannya Menyesal

Kemudian pada konferensi pers, Suga mengatakan dia tidak punya rencana untuk menandatangani perjanjian itu.

“Perjanjian itu tidak memiliki dukungan tidak hanya dari negara-negara pemilik senjata nuklir termasuk Amerika Serikat, tetapi juga dari banyak negara yang tidak memiliki senjata nuklir,” kata Suga.

"Yang tepat adalah mencari jalan untuk secara realistis mempromosikan perlucutan senjata nuklir," ucapnya lagi

Suga juga meminta maaf karena secara tidak sengaja melewatkan bagian dari pidatonya termasuk janji untuk mengejar upaya mencapai dunia bebas nuklir sebagai kepala satu-satunya negara di dunia yang menderita serangan atom dan sepenuhnya menyadari ketidakmanusiawiannya.

Banyak orang yang selamat dari pengeboman memiliki luka dan penyakit yang berkepanjangan terkait dengan bom dan paparan radiasi dan menghadapi diskriminasi di masyarakat Jepang.

Upacara Peringatan yang dilakukan Kamis, 5 Agustus 2021 di Taman Peringatan Perdamaian Hiroshima diperkecil secara signifikan karena pandemi virus Corona dan juga mengingat adanya penyelenggaraan Olimpiade yang diadakan di Tokyo, di mana bahkan televisi nasional dengan cepat mengalihkan acaranya ke pertandingan setelah pidato utama.***(David Wardana/JOB Training)

Editor: Rian Firmansyah

Sumber: ABC News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah