Studi Terbaru : Planet Mars Cocok untuk Kehidupan Mikroba

- 28 April 2021, 17:18 WIB
Ilustrasi Mars.
Ilustrasi Mars. /Pixabay/Aynur_zokirov.



MAPAY BANDUNG
- Sebuah studi baru menunjukkan bahwa di bawah permukaan planet Mars memiliki kemungkinan untuk menjadi tempat yang baik bagi mikroba.

Stuadi terbaru ini didukung oleh pencarian kehidupan purba oleh penjelajah Perseverance NASA di planet Mars.

Studi yang diterbitkan dalam jurnal Astrobiology, mengamati komposisi kimiawi meteorit Mars, batuan yang terlontar dari permukaan planet Mars yang akhirnya mendarat di Bumi.

Analisis tersebut menunjukkan bahwa batuan tersebut jika bersentuhan dengan air, akan menghasilkan energi kimia yang dibutuhkan untuk mendukung komunitas mikroba.

Hal itu serupa derupa dengan yang bertahan di kedalaman Bumi yang gelap. Karena meteorit ini mungkin mewakili petak luas kerak Mars, temuan tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar lapisan bawah permukaan Mars dapat dihuni.

Baca Juga: Ini Jabatan Bahlil dan Nadiem Sebelum Dilantik jadi Menteri

Dalam beberapa dekade terakhir, para ilmuwan telah menemukan bahwa kedalaman bumi adalah rumah bagi bioma besar yang sebagian besar terpisah dari dunia di atas. Karena kekurangan sinar matahari, makhluk-makhluk ini bertahan hidup menggunakan produk sampingan dari reaksi kimia yang dihasilkan ketika batuan bersentuhan dengan air.

Salah satu reaksi tersebut adalah radiolisis, yang terjadi ketika unsur radioaktif di dalam batuan bereaksi dengan air yang terperangkap di pori dan ruang rekahan. Reaksi tersebut memecah molekul air menjadi elemen penyusunnya, hidrogen dan oksigen.

Hidrogen yang dibebaskan dilarutkan dalam sisa air tanah, sedangkan mineral seperti pirit menyerap oksigen bebas untuk membentuk mineral sulfat. Mikroba dapat mencerna hidrogen terlarut sebagai bahan bakar dan menggunakan oksigen yang diawetkan dalam sulfat untuk "membakar" bahan bakar tersebut.

Seperti dikutip MapayBandung.com dari Science Daily, untuk studi baru ini para peneliti ingin melihat apakah bahan untuk habitat yang digerakkan oleh radiolisis bisa ada di planet Mars.

Baca Juga: Menag Tolak Permintaan Wapres Soal Dispensi Mudik Bagi Santri

Mereka mengambil data dari penjelajah Curiosity NASA dan pesawat ruang angkasa lain yang mengorbit, serta data komposisi dari rangkaian meteorit Mars, yang mewakili berbagai bagian kerak planet.

Studi tersebut menemukan bahwa dalam beberapa jenis meteorit Mars, semua bahannya ada dalam jumlah yang cukup untuk mendukung habitat mirip Bumi.

Hal ini terutama berlaku untuk regolith breccias yakni meteorit yang bersumber dari batuan kerak berusia lebih dari 3,6 miliar tahun lalu, yang ternyata memiliki potensi penyangga kehidupan tertinggi.

Tidak seperti Bumi, Mars tidak memiliki sistem lempeng tektonik yang secara konstan mendaur ulang batuan kerak. Jadi, medan kuno ini sebagian besar tetap tidak terganggu.***(Intan Riskina/Magang)

Editor: Indra Kurniawan

Sumber: Science Daily


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah