Tak Hanya Rancaekek, Tornado Tepi Pantai Sempat Terjadi di Wilayah Dekat Katulistiwa 2019 Silam, Mengerikan!

22 Februari 2024, 10:15 WIB
Selain Rancaekek, Fenomena tornado tepi pantai sempat tejadi di wilayah katulistiwa lain /Making English Fun/YouTube

 

PENANG, MAPAY BANDUNG - Fenomena langka kali ini terjadi di Rancaekek, Kabupaten Bandung, akibat terjangan tornado yang menghantam pada Rabu 21 Februari 2024 kemarin.

Ada yang menarik dari musibah tornado Rancaekek karena fenomena ini disebut kali pertama terjadi di Indonesia yang berada di garis katulistiwa.

Seperti diketahui, tornado seringkali terjadi di wilayah sub-tropis seperti Amerika Serikat. Dengan adanya musibah tornado ini, banyak pakar menilai perubahan iklim semakin nyata.

Lantas apakah tornado di Rancaekek adalah yang pertama terjadi di wilayah katulistiwa? Mengutip dari laman worldofbuzz, tornado sempat menerjang negara Malaysia 2019 silam.

Baca Juga: Berkaca pada Rancaekek, BMKG Ungkap 3 Imbauan kepada Warga Bandung untuk Waspada Bencana Angin Puting Beliung

Tornado di tepi pantai Penang, Malaysia

Senin 1 April 2019, sebuah fenomena alam langka dan mengerikan melanda wilayah Penang, Malaysia, dekat dengan Tanjung Tokong.

Sebuah pusaran angin besar yang disebut tornado muncul di perairan, menyebabkan gelombang air laut dan kehancuran di sekitarnya.

Tornado ini muncul dari awan gelap dan badai, menyebabkan banyak rumah dan kios di pinggiran laut terangkat dan hancur berserakan. Tidak hanya bangunan, tetapi pohon, halte bus, dan tiang listrik turut rusak akibat badai tersebut.

Baca Juga: NGERI! BRIN Sebut Badai Tornado di Rancaekek Kemarin 99,99 Persen Mirip dengan Tornado di AS

Video yang merekam momen-momen mengerikan tornado ini dengan cepat menyebar di media sosial, banyak diambil dari apartemen-apartemen di tepi laut.

Keberadaan tornado di perairan ini menjadi ancaman serius bagi pesawat, kapal, dan manusia yang berada terlalu dekat dengan lokasi kejadian.

Berbagai rekaman dari warga yang berada dekat lokasi kejadian menunjukkan bahwa tornado bergerak dengan kecepatan sekitar 30 meter per detik.

Baca Juga: Tercatat yang Pertama di Indonesia, BRIN Lakukan Investigasi Soal Fenomena Angin Tornado di Rancaekek

Pusaran angin tersebut bahkan mampu mengangkat ikan, katak, dan kura-kura dari laut. Meskipun tornado menghilang sebelum mencapai daratan, dampaknya tetap merusak.

Sekitar 50 rumah hancur akibat kejadian ini, meskipun beruntungnya tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.

Pihak berwenang segera merespons bencana ini dengan membersihkan puing-puing dari rumah-rumah yang hancur.

Baca Juga: Fenomena Langka! BMKG Rilis Penyebab Puting Beliung di Kawasan Industri Rancaekek Bandung

Juru bicara dari Pasukan Pertahanan Sipil Penang menyatakan bahwa upaya pemulihan sedang dilakukan dengan penuh kesigapan.

Saksi mata menyampaikan pengalamannya yang mencekam saat melihat badai mendekat ke rumahnya, yang merupakan pengalaman pertama kali dalam 50 tahun tinggal di sana.***

Editor: Asep Yusuf Anshori

Sumber: worldofbuzz

Tags

Terkini

Terpopuler