Trauma COVID-19, Warga Tiongkok Borong Obat Flu Selama Misum Dingin dan Tahun Baru

10 Desember 2022, 13:25 WIB
Arsip - Warga antre melakukan tes PCR di kawasan internasional Sanlitun, Beijing. /

MAPAY BANDUNG – Warga Tiongkok nampaknya masih trauma dengan COVID-19 yang menjadi pandemi di setiap pergantian tahun.

Menghadapi virus COVID-19 varian terbaru, tak sedikit warga yang berbondong-bondong mendatangi apotek dan rumah sakit untuk membeli obat flu.

Kepanikan ini sangat beralasan, mengingat cuaca ekstrem masih melanda beberapa kota besar seberti Beijing dan Shanghai.

Baca Juga: Punya Pisang di Rumah? Coba Olah Jadi Nasi Goreng Pisang Kepok Ini Dijamin Enak, Penuh Cita Rasa

Dikutip MapayBandung.com dari ANTARA pada Sabtu 10 Desember 2022, antrean warga membeli obat terjadi sejak Kamis 8 Desember hingga Jumat 9 Desember 2022 dini hari.

Masyarakat di beberapa kota besar China membutuhkan obat-obatan untuk meredakan flu yang mulai mewabah akibat perubahan cuaca secara drastis.

Beberapa di antara mereka ada yang terpaksa keluar dari antrean karena tidak kuat menahan cuaca dingin.

"Mana mungkin saya bertahan kalau yang di depan tidak jalan. Bisa-bisa sakit saya tambah parah," ucap salahsatu waga saat ditemui di Distrik Chaoyang, Beijing.

Baca Juga: Kaesang Pangarep dan Erina Gudono Menikah, 2 Menteri Jokowi Jadi Saksi Akad Nikah

Pemandangan serupa sangat mirip dengan yang terjadi di depan tempat tes PCR di Beijing pada Minggu beberapa waktu lalu.

Beberapa rumah sakit pun dikabarkan kewalahan menerima pasien yang mengalami batuk-batuk dan demam hingga Jumat malam waktu setempat.

Terkini, otoritas Beijing telah menghapus kewajiban tes negatif PCR bagi warga yang hendak mengakses transportasi publik, pusat perbelanjaan, tempat keramaian, dan rumah sakit.

Selain itu, akses untuk mendapatkan obat-obatan di apotek dan toko obat juga dipermudah.

Hanya saja Badan Pengawas Obat dan Makanan Nasional China (FDA) memerintahkan para produsen farmasi untuk memenuhi persyaratan produksi dengan mempertimbangkan kualitas dan keamanan obat-obatan bagi terapi kesehatan.

Baca Juga: Resep Rawon Makanan Khas Jawa Timur Ala Devina Hermawan

Seperti diketahui, sejak merebaknya COVID-19, otoritas pengawasan obat di semua tingkatan telah bekerja keras memastikan kualitas, keamanan, dan pasokan vaksin dan obat terapi COVID-19.

Menurutnya pengetatan persyaratan produksi sangat penting untuk memenuhi tingginya kebutuhan masyarakat akan obat-obatan yang kualitas dan keamanannya terjamin agar tidak menimbulkan penyakit serupa.***

Editor: Haidar Rais

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler