Usai Hina Batik yang Dipakai saat KTT G20 menjadi Viral, YouTuber Mahyar Tousi dapat Ancaman dari Netizen Indo

17 November 2022, 14:43 WIB
Mahyar Tousi yang sempat hina batik Indonesia mendapat ancaman dan meminta maaf. /Twitter @MahyarTousi.

MAPAY BANDUNG – Jelang penutupan KTT G20 di Bali, salah satu Youtuber asal Iran mengunggah cuitan yang tidak pantas pada Twitter.

YouTuber kenamaan berdarah Iran, Mahyar Tousi menyebut para pemimpin dunia yang mengenakan batik berwarna merah dengan sebutan yang tidak pantas.

Tak berhenti sampai di sana, Mahyar Tousi pun sesumbar menyebut pakaian tersebut hanya untuk orang dengan kondisi mental terbelakang.

Baca Juga: Mengejutkan! Akal-akalan Pembuat Video Mati Suri di Bogor Terbongkar, Netizen: Ternyata Dikejar Sosok Ini

What on earth are these idiots wearing, (Apa yang dipakai orang idiot ini?),” kata Mahyar Tousi sebagaimana dikutip Mapaybandung.com dari akun pribadinya pada Kamis 17 November 2022..

Sontak komentar dari pria yang kini menetap di Inggris tersebut membuat netizen Indonesia murka.

Pasalnya batik tersebut dikenakan oleh beberapa pemimpin dunia seperti Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak, Presiden FIFA Gianni Infantino, serta Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.

Tak terima batik yang merupakan warisan budaya takbenda yang resmi diakui oleh UNESCO pada 2 Oktober 2009 silam mendapat hujatan, netizen Indonesia ramai-ramai ‘menggoreng’ akun Mahyar Tousi.

Baca Juga: Link Nonton Preman Pensiun 7 Malam Ini Kamis 17 November, Akses Gratis di Sini

Untuk meredakan masalah, Mahyar Tousi melakukan permohonan maaf kepada siapa saja yang tersinggung dengan cuitannya tersebut dalam bahasa Inggris, terutama netizen Indonesia.

Pasalnya YouTuber yang kini menetap di Kota Lonodon mendapat teror serta ancaman pembunuhan sejak cuitannya tentang batik pada KTT G20 menjadi viral.

Mahyar Tousi meminta maaf karena mendapat tekanan dan ancaman dari banyak pihak usai menghina batik pada KTT G20 Twitter @mahyartousi

“Menindaklanjuti sejumlah ancaman pembunuhan dan pesan dari warga negara Indonesia dan pejabat pemerintah, saya ingin menyampaikan foto yang diposting di media sosial oleh banyak dari kita di Inggris yang telah menyebabkan pelanggaran di Indonesia,” ucapnya.

Tujuan Mahyar Tousi mencuit hal tersebut hanyalah bentuk sarkas yang ditunjukkan terhadap para pemimpin dunia yang memakai batik untuk tujuan tertentu.

“Kami biasanya menemukan politisi kami menjadi panutan kelompok dan budaya untuk tujuan PR (Public Relation), tidak ada maksud untuk menyinggung tradisi budaya manapun, kami akan mengkritik politisi bahkan jika mereka mengenakan hoodie London timur hanya untuk "berhubungan" dengan daerah tersebut,” imbuhnya.

Kepada warga Indonesia, Mahyar Tousi mengungkap permitaan maafnya dam menyebut dirinya tidak ada niat sama sekali untuk menghina budaya tertentu.

“Semua budaya dan tradisi memiliki karakteristik uniknya masing-masing dan tidak boleh sembarangan dihina, atau dimanfaatkan oleh politisi dan selebritas untuk tujuan mencari perhatian,” ujarnya.

"Sekali lagi, saya mohon maaf atas segala pelanggaran yang tidak disengaja yang disebabkan oleh tweet yang bercanda tentang para pemimpin G20 yang mengenakan pakaian tradisional Indonesia, kami di Inggris membuat lelucon tentang Sunak & Trudeau tidak memiliki niat buruk dan tidak mengetahui kebudayaan yang sedang diusung (pada batik),"

Baca Juga: Kuak Misteri Keluarga Tewas di Kalideres, Polisi Siapkan Tim Forensik, Ahli Patologi Anatomi hingga Ahli DNA

Mahyar Tousi yang lahir pada tahun 1988 di Iran adalah pembuat konten YouTube kenamaan di Inggris sejak 2013 silam.

Pada kanal YouTube Mahyar Tousi, dia sendiri membahas mengenai kebebasan berbicara dan perpolitikan yang ada di dunia serta mengkritisi kebijakan di Amerika Serikat.

Terpantau hingga saat ini, unggahan dengan nada negatif milik Mahyar Tousi terkait batik dan telah dihapus.

Meski demikian ribuan cuitan dari netizen Indonesia masih membanjiri kolom komentar akun Twitter @MahyarTousi tersebut.***

Editor: Haidar Rais

Tags

Terkini

Terpopuler