MAPAY BANDUNG - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengaku begitu keberatan saat proses perundingan damai dengan Rusia.
Zelenskyy mengatakan, pihaknya merasa tertekan dengan segala konfrontasi yang dilakulan pemerintah Rusia.
Namun pernyataan berbeda justru disuarakan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov.
Baca Juga: Rudal Jelajah Rusia Hancurkan Ukraina, Vladimir Putin Tak Main-Main Beri Ancaman Amerika Serikat
Lavrov mengatakan jika Ukraina lah yang terkesan menunda-nunda upaya perdamaian.
Ukraina bahkan terlihat tidak konsisten dengan keputusan mereka sendiri kata Lavrov.
"Perundingan telah dimulai tetapi terasa sulit karena Ukraina terus berubah pikiran, bahkan mundur dari usulannya sendiri," ujarnya, dikutip MapayBandung.com dari laman website Reuters, Rabu 23 Maret 2022.
Baca Juga: Rusia Klaim Berhasil Ledakan Gudang Bahan Bakar Ukraina, Laut Kaspia dan Laut Hitam Bergejolak
Sementara itu, beberapa pihak dari Polandia memberikan usulan yang cukup kontroversial.
Mereka mengatakan agar pasukan perdamaian NATO segera ditempatkan di perbatasan Ukraina.
Baca Juga: Benarkah Mandi Malam Bikin Rematik? Berikut Penjelasan dr. Saddam Ismail
Usulan itu diberikan menyusul ketakutan Ukraina terhadap konfrontasi Rusia.
Tetapi Rusia menganggap hal tersebut bisa menimbulkan gesekan baru antara Rusia dan NATO.***