MAPAY BANDUNG - Sekitar 10.000 pengunjuk rasa menentang rencana pembatasan aturan yang ditujukan bagi masyarakat yang belum divaksin.
Unjuk rasa ini dilakukan karena pemerintah Republik Ceko dan Slovakia berencana memperketat akses fasilitas umum bagi mereka yang belum divaksin.
Rencana ini tentu saja mengundang beragam reaksi dari masyarakat Ceko dan Slovakia.
Salah seorang juru bicara Rumah Sakit Universitas St Anna di Brno, bahkan mengatakan jika rencana pembatasan itu bukanlah ide yang bagus.
"Kami khawatir jika pada Senin nanti, pembatasan akan diberlakukan lebih ketat lagi, karena dampaknya akan sangat buruk," ucapnya dikutip MapayBandung.com dari Reuters, Jumat 19 November 2021.
Baca Juga: Ceko dan Slovakia Beri Peringatan, Masyarakat yang Belum Divaksin Bakal Sulit Kemana-mana
Pemerintah sendiri sebetulnya melakukan ini semua agar masyarakat mulai tergerak dan terdorong untuk melakukan vaksinasi.
Langkah pemerintah Republik Ceko dan Slovakia ini terinspirasi dari keberhasilan pemerintah Austria dan Jerman, dalam menangani masyarakat yang 'bandel' menolak vaksinasi Covid-19.
Jadi, hanya masyarakat yang telah divaksin yang bisa mengakses berbagai fasilitas umum seperti restoran, dan beberapa layanan lainnya.
Langkah ini juga dikonfirmasi Menteri Kesehatan Republik Ceko, Adam Vojtech.
Baca Juga: Wajib Coba Nih! Minuman Ini Cocok untuk Diet, Rasanya Enak dan Bikin Kenyang Kata dr. Zaidul Akbar
Adam mengatakan jika hal tersebut dilakukan untuk memotivasi masyarakat agar bersedia mengikuti vaksinasi.
"Tujuan utama kami dalam membuat aturan ini, untuk memotivasi masyarakat agar mau divaksin," ucap Adam.
Motivasi pemerintah Republik Ceko dan Slovakia untuk menggencarkan vaksinasi sangat wajar.
Pasalnya, angka vaksinasi di negara mereka sangat rendah jika dibandingkan dengan capaian vaksinasi di negara Uni Eropa lainnya.***