Heboh, China Akan Terapkan Lockdown Buat Masyarakat Gagal Paham Hingga Berebut Timbun Bahan Makanan

3 November 2021, 20:23 WIB
Penduduk Wuhan, yang merupakan kota pertama tempat adanya Covid-19, melakukan panic buying saat kasus kembali naik. /REUTERS/Aly Song/REUTERS

 

MAPAY BANDUNG – Masyarakat China mulai mulai dilanda kepanikan menyusul pernyataan Kementerian Perdagangan China, terkait distribusi pasokan makanan, Selasa 2 November 2021.

Kepanikan yang dirasakan masyarakat China bukan tanpa alasan, mereka merasa gagal paham dengan pernyataan yang dibuat Kemendag China.

Meskipun, Kemendag China bermaksud menyarankan masyarakat untuk menjaga stok bahan makanan selama musim dingin berlangsung.

Baca Juga: Sama-sama Depresi, Ini Kondisi Mental Sang 'Joker' Jepang yang Ngaku Amat Terinspirasi dari Musuh Batman

Namun isu penerapan Lockdown ulang yang digaungkan pemerintah China guna mencegah penularan Covid-19 varian baru, membuat sebagian masyarakat gagal paham.

Alhasil, masyarakat China berbondong-bodong pergi ke supermarket guna memenuhi stok kebutuhan pangan mereka.

Kekacauan ini membuat sebagian masyarakt dilanda panic buying/panik berbelanja, dan memborong banyak bahan makanan tanpa memperhitungkan orang lain.

Dilansir MapayBandung.com dari laman website reuters.com, sebagian orang tua bahkan sampain melakukan aksi tak terduga usai berita dari Kemendag China itu tersebar.

Baca Juga: Ngebet Ingin Bunuh Lebih Banyak Orang, Joker Jepang Buat Pengakuan Mengejutkan!

“Begitu berita ini tersebar, semua orang tua bersikap sepeti ‘orang gila’ dan memborong semua makanan yang ada disupermarket,” tulis seorang warganet Weibo, platform yang mirip dengan Twitter.

Bahkan, sebagian masyarakat mengira jika berita ini ada kaitannya dengan konflik China-Taiwan yang telah berlangsung selama beberapa waktu terakhir ini.

Kepanikan ini akhirnya menimbulkan asumsi negatif. Alhasil, masyarakat China betul-betul ‘gila’ dan menimbun semua bahan pokok.

Bahan pokok yang banyak ditimbun berupa beras, minyak goreng, serta garam.

Baca Juga: Capek Hidup, 'Joker' Asal Jepang Ingin Dihukum Mati Setelah Tikam 17 Orang, Begini Kata Kepolisian Tokyo

Menurut The Economic Daily, sebuah surat kabar yang didukung Partai Komunis China, memberi konfirmasi kepada masyarakat China agar tidak berlebihan dalam menanggapi informasi.

Menurutnya, pemerintah hanya berusaha memastikan masyarakat untuk tetap siaga, serta tidak lengah, karena China kini akan mengalami musim dingin yang cukup panjang.

Sementara dikutip dari People’s Daily, anjuran pembelian bahan pokok menjelang musim dingin dari pemerintah, terjadi setiap tahun.

Hanya saja, untuk tahun ini pemerintah China melalui Kemendag, berusaha mempercepat pengumuman tersebut, menyusul banyak bencana yang terjadi, juga terkait kasus baru Covid-19 yang sangat menghawatirkan.***

Editor: Haidar Rais

Tags

Terkini

Terpopuler