Beredar Narasi Orang yang Telah Divaksinasi Covid-19 Akan Meninggal Dalam 2 Tahun, Begini Faktanya

29 Juli 2021, 13:00 WIB
Ilustrasi peti mati. /Pixabay

 

MAPAY BANDUNG - Baru-baru ini beredar unggahan di media sosial dan pesan berantai tentang orang yang telah divaksin akan meninggal dalam dua tahun.

Unggahan itu menyebutkan pemenang hadiah nobel dan virolog Luc Montagnier mengatakan tidak ada kesempatan bertahan hidup untuk orang-orang telah menerima segala bentuk vaksin.

Kemudian, pesan itu juga menyebut tidak ada pengorbanan bagi orang yang telah mendapatkan vaksin.

Baca Juga: Keren ! BTS Meal Bantu Tingkatkan Penjualan McDonald's di Seluruh Dunia Pada Kuartal Kedua Tahun 2021

Unggahan itu menyertakan tautan www.lifesitenews.com yang berjudul "Nobel Prize Winner: Mass COVID Vaccination an unacceptable mistke".

Berdasarkan penelusuran sebagaimana dikutip oleh MapayBandung.com dari ANTARA menyebutkan konten berjudul "Nobel Prize Winner: Mass COVID Vaccination an unacceptable mistke" yang disiarkan pada 19 Mei 2021 telah menjelaskan kesalahpahaman yang beredar di publik.

Baca Juga: Viral di TikTok ! Kisah Seorang Kakek Kayuh Sepeda Sepanjang 15 Kilometer Demi Ikut Vaksin

LifeSiteNews menambahkan catatan untuk pembaca pada 27 Mei 2021 guna meluruskan kesalahpahaman terhadap artikel tersebut.

Virologi asal Prancis Montagnier tidak mengatakan bahwa setiap orang yang menerima vaksin Covid-19 akan mati dalam waktu dua tahun.

Baca Juga: CEK FAKTA : Benarkah Lemon dan Tomat Bisa Sebabkan Hasil Tes Covid-19 Jadi Positif ?

Selain itu, LifeSiteNews juga menambahkan pernyataan Montagnier telah dibantah oleh ilmuwan lain, tentang tesisnya yang mengatakan vaksin telah menyebabkan varian yang membahayakan.

Mantan Wakil Presiden Pfizer Dr Micahel Yeadon mengatakan "tidak ada bukti sama sekali vaksinasi menyebabkan varian yang berbahaya,".

Baca Juga: Uu Siap Carikan Solusi untuk Pengelola Kebun Binatang Bandung yang Terdampak PPKM

Dengan demikian, narasi yang menyebutkan orang yang telah divaksinasi akan meninggal dalam dua tahun termasuk kategoro disinformasi.*

Editor: Asep Yusuf Anshori

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler